Pages

Tuhan dan Aku yang terbatas

Kamis, 10 November 2016

Ciptaan Tuhan (source : google.com)
 Nama, segalah hal di dunia ini tentu punya nama. Coba lihat di sekelilingmu, tidak ada satupun yang tidak punya nama. Bahkan butiran-butiran halus hampir tak terlihat yang menempel di sudut jendelamu pun punya nama, debu. Ya, manusia memang ahli dalam membuat suatu konsep agar segalahnya punya arti. Mungkin kalian yang puitis lebih suka menyebutnya makna. Dan bagi kalian yang teoritis, definisi merupakan hal paling tepat. Tapi bagiku mereka sama saja.

Bagaimana dengan hal yang tidak berwujud seperti Tuhan ? Bagaimana kita mengartikannya ? Pertanyaan ini memang begitu klasik. Sama klasiknya mungkin dengan pertanyaan "apakah Yudas benar2 penjahat atau justru seorang pahlawan ?" Pertama kali mendengan pertanyaan-pertanyaan ini aku sungguh bingung. Satu-satunya hal yang timbul dibenakku adalah ada atau tidak adanya Yudas misi Allah melalui Yesus Kristus untuk menebus dosa-dosa kau dan aku tetap akan tergenapi. Thats it ! Cuma sampai disitu. Setelahnya saya tetap merasa bodoh karena masih bingung. Satu pertanyaan terjawab timbul pertanyaan yang lain. -_-"

Bahkan ketika memejamkan mata hendak tidur, pikiranku masih mengawang-awang tentang pertanyaan tak berperasaan yang sukses membuatku tidak merasa ngantuk ! Kemudian ku temukan jawaban yang setidaknya benar menurutku sendiri...tapi bisa saja salah besar bagi orang lain. Namun setidaknya, jawaban itu membantuku bisa tidur dengan pulas setelahnya. Kita menggunakan logaritma untuk suatu bilangan yang terlalu rumit untuk dihitung. Kita menggunakan lambang "angka delapan terbalik" untuk mendefinisikan suatu bilangan tak terhingga. Bahkan untuk mengukur jarak benda2 luar angkasa sampai ke bumi kita mesti menggunakan kecepatan cahaya karena jaraknya yang terlampau jauh, bagaikan hatiku dan hatimu, eh salah fokus *kemudian minum aqua*

Tentang Tuhan, kita menyebutnya Maha kuasa, Maha pengasih, Maha mengetahui, bahkan Maha Dahsyat. Ada kata "Maha" untuk menggambarkan bahwa kuasaNya, kasihNya, pengetahuanNya, dan kedahsyatanNya berada pada posisi tertinggi. See ?? ada beberapa hal tak terbatas yang sulit kita definisikan secara pasti karena melampaui akal kita sebagai manusia. Arti dari Tuhan adalah salah satunya, dan juga jalan pikiranNya. Merujuk pada firtu, Roma 11:33 mengatakan bahwa keputusan dan jalan Tuhan tidak akan terselami. Tempatkan Tuhan sebagai sang pencipta dan kita sebagai ciptaanNya, bagaimana mungkin kita bisa menggambarkanNya secara pasti.

Bagi seorang awam sepertiku, memberikan definisi bagi Tuhan dan berusaha berlogika untuk menilik jalan pikiranNya sama saja dengan aku mendambakan punya badan super slim kayak kendall Jenner, I.M.P.O.S.I.B.L.E ! Padahal Tuhan tidak terbatas, Tuhan itu Maha. Kau mungkin mulai bertanya, bagaimana diriku mengaku mengenal dan menyembah Tuhan yang definisinya saja tidak dapat kutuliskan. Kau dan aku punya iman bukan ? Itu bukti dari segalah sesuatu yang tidak kita lihat. Seseorang yang mengimani Tuhan, tidak akan diporak-porandakan dengan pertanyaan itu karena dia mengenal Tuhan dengan baik lewat imannya.

Tidak bisakah kita melonggarkan sedikit saja tali kekang itu dan berhenti sejenak dari aktivitas mendefinisikan ini dan itu. Lihatlah warna jinggah pada senja, tidakkah kau menemukan Tuhan dibalik keindahanya? Atau taburan bintang-bintang di langit, adakah manusia sanggup merancang mahakarya semacam itu, dan jika kau belum juga menemukan Tuhan disitu, bukalah google, cari tau betapa luasnya semesta dan kau akan terheran-heran dibuatnya. Jika kau masih bingung juga, ku tanya kau sekali lagi..pernahkah kau jatuh cinta pada seseorang dan orang itu balas mencintaimu ? Bagaimana rasanya ? Menurutmu siapa yang bisa menciptakan perasaan seindah itu jika bukan Dia. Semoga perumpamaan itu lebih mudah dimengerti. Dan maafkan aku jika harus menggunakan perumpamaan itu disaat dirimu belum pernah merasakannya, aku pun tidak. Oh, mungkin kita jodoh *minum aqua lagi*

Maafkan pikiranku yang terlalu sederhana ini. Setelah membaca tulisan ini, kau mungkin tetap akan bertanya mengapa Tuhan menempatkan pohon terlarang di taman Eden. Ya...masing2 kita punya cara berbeda untuk memahami Tuhan. Tidak apa, setidaknya aku bisa tidur nyenyak dan ku harap kau pun demikian.

Kemahatololan

Minggu, 06 November 2016

Laki-laki brengsek dam perempuan bodoh entah mengapa terlalu sering dipertemukan. Terbungkus dalam kemasan terbaik namun isinya kurang berkualitas. Saling menyakiti tapi selalu kompromi karena alasan klasik, cinta. Bukankah seorang laki-laki harusnya menjadi pelindung bagi perempuan yang dicintainya ? Tapi teriakanmu dan pukulanmu berkhianat setengah mati pada cintamu.

Dan maaf-maaf saja jika kau kusebut perempuan bodoh. Apakah memberi kesempatan pada laki-laki untuk memarahi dan memukulimu bukan salah satu gambaran perempuan bodoh ? Ayahmu dengan penuh kasih sayang membesarkanmu dan dengan mudahnya kau "mengizinkan" laki-laki yang baru kau kenal beberapa bulan yang lalu untuk menyakitimu. Otakmu dimana ?? Lagi-lagi cinta.

Cinta memang menyilaukan, tapi jangan kau diperbudak oleh rasa cinta dan kebodohanmu yang maha besar itu ? Oh ya..dan setidaknya jika kalian ingin merayakan kebodohan kalian bersama-sama jangan pernah membuat diri kalian sebagai tontonan ya.

From Lai' Sabe to Linggo ToMebalun

Senin, 03 Oktober 2016

Dear, Linggo ToMebalun,

Terima kasih untuk surat yg kau titip melalui pong Sattu. Telah kubaca surat itu di to'tanampo tempat kau pernah menenangkan diriku saat aku kumarrak. Hal-hal yang telah kita lalui bersama memang sematanning ta'bu.

Hanya saja, Mengkendek dan pangala' sudah terlalu jauh bagiku, apalagi jarak yang terbentang diantara kita berdua . Sudah terlalu lama kau tidak memberiku kabar. Kau terlalu sibuk menteka' mimpimu yang setinggi gunung sesean untuk memiliki 12 tedong saleko..dan aku mulai lelah ungkampai ko.

Sebulan yg lalu, pong Sattu membawah pa'anakannya ke rumahku. Seorang pia muane maganta' dan harus ku akui bahwa penangku telah mennosok kepadanya ketika pertama kali ku melihatnya. Hatiku berdebar seperti issong yg dirambi-rambi. Tatapannya membuatku terhanyut bagaikan derasnya air sungai sa'dan. Sejak itu, iya mengajakku sumalong mengelilingi kota rantepao, makan pangrarang di pong bori', kemudian bergandengan tangan di pertokoan sambil memandangi kerlap kerlip lampu sitor yg lalu lalang dibawahnya.

 Banyak lelaki yg merruku diriku setelah kepergianmu duluh, tapi hanya dia satu2nya lelaki yg membuatku mampu melupakan kisah manis kita dito'tallang. Dan tentang bapakku, hatinya sudah mala'ba pada dirimu sejak engkau dengan batta'nya mencuri sang lampa tuaknya, sehingga ketika lelaki itu dtg melamarku, bapakku dgn senang hati menerimanya, begitu pun aku.

Mungkin surat ini bagaikan billa' mataran yg telah mengira' penammu. Tapi 1 hal yg harus kau tau, bukan 12 tedong saleko yg ku rannuan, melainkan kepastian darimu. Hanya maaf yg bisa kusampaikan padamu dan harapan semoga kau bertemu baine maballo yg bisa membahagiakanmu.

Dari, Lai' Sabe'

Dear Angel

Minggu, 25 September 2016

"I know you are the happiest girl on that day..being with someone you really love"

I wish i was there
Dear Angel,

Semua perempuan tentu memimpikan suatu hari bisa bertemu dengan laki-laki yang tepat, yang kalau kata aku sih "bisa bikin perut serasa penuh dengan kupu2 terbang". Bukannya dengan laki-laki yang salah.

Beberapa bulan belakangan ini, kita sering sekali membicarakan hal ini dan kita selalu sampai dengan pertanyaan lain "bagaimana kita tau dia laki-laki yang tepat untuk kita ?" Kadang itu membuatmu takut, aku tau. Mendengar curhatanmu saja sudah membuatku berpikir betapa tidak mudahnya membangun hubungan yang serius dengan laki-laki yang rada2 cuek padahal perempuan kan butuh dimengerti yakk. Dan dari sinilah akar kata "tidak pekah" berasal. Tapi jika kupikir2 lagi, bisa jadi justru inilah yang paling membuatmu jatuh sejatuh2 jatuhnya pada laki2 cuek itu. Karena sekali iya memberimu perhatian, you have it all !

Oh yaaa...tentang laki-laki yang tepat, izinkan aku meminjam sebuah kalimat dari buku Christian Simamora "Marry now sorry letter". Ya, "diskusi" panjang kita tentang seperti apa laki-laki yang tepat itu mungkin hanya perlu dijawab dengan 4 kata itu. Seorang teman juga pernah berkata padaku, "Jika hatimu sangat ingin kau melakukan sesuatu, lakukanlah ! Kau mungkin akan menyesal atau juga tidak menyesal. Kalaupun harus menyesal, jalanilah penyesalan itu dan buat dirimu menjadi lebih bijak". Ahh, harusnya kalimat2 ini kutemukan disaat dirimu lagi nelangsa2nya yaa, mungkin bisa jadi pereda nyeri sesaat di kala itu. Karena saya percaya, ibu apoteker cantik seperti dirimu juga tidak akan muda mengatasi nyeri gara2 perkara hati.

Bdw, selamat Angel. Dari selusin lebih orang yang ku sebut sahabat...saat ini cerita cintamu berada pada level tertinggi "bertunangan". Rasanya baru kemarin, kita melepas masa putih abu2 itu. Konser2 nda jelas di depan kelas, bikin video2 aneh, remedial berjamaah, sampai diusir dari lab komputer gara2 banyak tingkah. And now, you are getting angaged.

Sekarang aku percaya kalau Angel benar2 sudah dewasa, bukan lagi anak kecil yang memanggil papa mamanya sesingkat sebutan Hedwig dan Aziz. Melainkan wanita yang dewasa dalam berpikir dan sanggup mengambil keputusan terpenting dalam hidupnya. Selamat angel, semoga dilancarkan sampai nikahan, semoga berbahagia, dan selalu jadi perempuan yang kuat untuk jalan-jalan yang ada di depan sana.

By the way...sorry, kemarin tidak sempat datang di hari bahagianya angel. And honestly, i love the way he treat you..karena berasa lagi nonton pilem korea banget. Dan diluar sana pasti banyak fansx K-pop yang irih sama cerita cintamu seandainya mereka tau :D

Ps. Kain seragam plisss..hahaaa

Sinopsis Novel Inferno (Ala-ala)

Kamis, 22 September 2016

Novel Inferno hasil minjem dari Yuniar :D
  Akhirnya buku setebal 642 ini selesai juga saya baca. Bukan karena membaca buku ini membuat saya terbeban, melainkan karena saya sangat penasaran dengan endingnya. Dan lagi-lagi Dan Brown sukses membuat saya terkagum denga caranya menciptakan alur cerita.

Untuk kali ini saya ingin bercerita sedikit tentang salah satu novel karya Dan Brown yakni Inferno. Kisah ini bermula saat Robert Langdon terbangun disebuah Rumah sakit dalam keadaan amnesia. Ia tidak mengingat apa yang telah menimpahnya sehari sebelum berada di tempat itu. Tidak sampai disitu, seorang perempuan bagaikan pembunuh profesional berusaha mengejarnya. Beruntung seorang dokter yang penuh rahasia bernama Sienna Brooks membantunya melarikan diri ke apartemen milik Sienna. Dari sanalah ia menemukan sebuah tabung berisi proyektor yang berada dalam saku jaket miliknya. Proyektor itu menggambarkan neraka berdasarkan puisi Dante. Beberapa memory yang hilang dalam otaknya membuat Langdon tidak memiliki pilihan selain berusaha mengungkap misteri dibalik Inferno karya Dante demi menjawab pertanyaan mengapa ia bisa berada di Florence dan bukannya di Amerika. Dan malangnya, kini bukan hanya perempuan pembunuh saja ya b mengejarnya namun juga sepasukan tentara berseragam hitam.

Dalam pelariannya bersama Sienna, teka teki tentang tujuannya berada di Florence mulai terkuak. Dan kepiawaiannya dalam simbol-simbol membawahnya pada sebuah nama yakni Bertrand Sobrist, ahli dibidang genetika dengan pemikiran yang menyatakan bahwa jumlah manusia di dunia yang terus menerus bertambah dapat mengakibatkan kepunahan umat manusia. Untuk menghindari itu ia menciptakan sebuah mahakarya yang dianggapnya dapat menyelamatkan dunia yakni virus. "Mahakarya"nya itu kemudian sengaja diletakkannya di ruang bawah tanah sebuah gedung bersejarah yang tidak menunggu waktu lama untuk menyebar. Hal itu membuat Langdon harus berusaha keras menemukan dimana tepatnya benda itu diletakkan. Pencarian virus ini membawah Langdon ke gedung-gedung bersejarah di Florence, Venecia, hingga Istanbul Turki. Dan sebagai seorang simbolog, Langdon juga harus berusaha keras mengartikan setiap simbol maupun puisi-puisi Dante Alighieri yang merupakan inspirasi seorang Sobrist.

Alur cerita dalam novel ini sangat tidak terduga. Dan Brown seolah2 menggiring pembaca untuk menduga2 isi cerita namun penghujung ceritanya justru tidak seperti yang kita pikirkan. Keren !

If i love Him

Sabtu, 10 September 2016

Pict Source :  Google

"Menunggu tapi tak ditunggu, bertahan tapi tak ditahan, mencinta tapi tak dicintai..serupa tangan yang hanya bertepuk dengan angin, tidak akan pernah menciptakan bunyi."

Untuk sebuah kasih, adakah yang lebih besar dari itu ? Bagi saya tidak, dan memang begitulah nyatanya. Kemarin saya pulang rumah itu, setelah sekian lama berkutat dengan hiruk pikuk dunia luar yang jauh dari zona nyaman seperti yang selalu bisa saya nikmati di rumah. Selama hidup di luar banyak hal yang saya pelajari dan "pulang" harusnya menjadi kesempatan besar untuk membagi pelajaran itu bukan ?

"Kasih kepada Tuhan" adalah tema yang adik2 pengurus berikan bagi saya. Awalnya saya bingung bagaimana harus menceritakan kisah "Kasih kepada Tuhan" ketika beberapa hari itu saya juga agak marah padaNya. Marah pada Tuhan ? Wow..siapa saya sampai punya hak untuk marah pada Tuhan. But i really am. Saya bukan seorang Mandy More di film A Walk to Remember yang dengan tulus berkata "i have no reason to angry with God" bahkan ketika Tuhan memberikan penyakit yang nantinya akan merenggut hidupnya. 

Yaa..Tuhan selalu punya selerah humor yang terlalu tinggi, sampai2 kadang kita tidak mengerti maksud dari humor itu bukan ? Seperti kemarin ketika saya dipercayakan untuk membawah firman "Kasih kepada Tuhan" di saat hubungan saya dan Tuhan sedang agak terlalu kurang romantis. 

Bisa saja dengan gampangnya saya bertanya pada om google tentang kiat2 mengasihi Tuhan. Tapi itu terlalu menggurui, dan saya tau saya tidak pantas untuk menjadi guru dengan keter-alay-an saya di umur yg hampir 24 tahun ini. Lagian nyontek di google tidak akan membuat saya lancar berkata2. Oh ya, kunci untuk public speaking (secara khusus utk anak komunikasi) adalah menggunakan kata2 sendiri a.k.a jujur. Trust me it work (bukan iklan) 

Well, setelah merenung dan bertanya pada Tuhan, walaupun saat itu saya masih agak marah padaNya *tidak tau diri* :D And then, God answering me. Jawabannya simple, hubungan saya dan Tuhan saat ini menjadi jawabannya. Saya marah dan menjauh, tapi ketika saya datang..ya, Dia masih disana. Tidak kemana-mana. Bukan karena kasih Tuhan terlalu murah dan gampang diperoleh, tapi Dia sendiri tidak bisa menyangkal diriNya untuk tetap mengasihi saya dan kalian. 

Hati manusia bisa pergi kemana-mana..seberapa besar pun kita mengasihi Tuhan. Itu karena saya dan kalian tidak sempurna. Jika saya dan teman2 mampu setia 100% maka Tuhan Yesus tidak perlu berada di kayu Salib. Kita tidak akan pernah sempurna atau kudus dengan usaha kita, selain disempurnakan dan dikuduskan oleh Tuhan Yesus. Dan lagi, jika kita 100% tanpa pelanggaran, lalu untuk siapa Tuhan datang ke dalam dunia nantinya ? Bukankah Dia datang untuk mencari yang berdosa. 

Tapi walaupun begitu, dosa adalah maut. Seberapa pun Tuhan mengasihi kita tapi hati kita terlalu keras untuk tetap berurusan dengan dosa maka ketika maut tiba2 datang..aku dan kamu bisa apa ? 

Ada 4 jenis kasih yang kita tau dalam bahasa Yunani *kemudian berasa lagi kerja skripsi* :D Diantaranya ada Agape yaitu kasih tanpa syarat, tidak menuntut balas, ah...sempurnah deh pokoknya. Seperti itulah kasih Tuhan kepada kita. 

Lalu, bagaimana dengan kasih kita kepada Tuhan ? Apa yang bisa kita berikan sebagai ungkapan syukur untuk Pribadi yang sedemikian mengasihi kita dan setia bagi kita (walaupun kadang selerah humornya Tuhan ketinggian, and sometimes we don't get it :D ) Tentu hati yang terbaik yang ada pada kita. Jadi, jaga hati kita agar layak bagi Tuhan yaa :) 

Semoga tidak adalagi menunggu yang tidak ditunggu, bertahan yang tidak ditahan, mencinta yang tidak dicinta..sehingga tepukan kasih Tuhan bisa bertepuk dengan kasih kita kepadanya dan menghasilkan melodi yang indah. 

Berjalan dalam iman

Senin, 22 Agustus 2016

Aku sudah berjalan sejauh ini..

Di jalan itu banyak kerikil tajam telah kulewati..

Rasanya perih..

Aku terjatuh..bangun..kembali melangkah..

Jatuh lagi..bangun lagi..melangkah lagi..

Kemudian jatuh lagi..

Aku lelah..

Aku marah pada Sang Pemilik Semesta

Kenapa ? Kenapa Kau berikan jalan seperti ini untuk ku lalui..

Sang pemilik semesta hanya terdiam..

Aku sungguh benci ketika Dia hanya diam..

Aku menangis karena itu satu-satunya hal yang bisa menguatkanku..

Setiap tetesan air mata membuatku merasa lebih baik..

Lalu aku mulai melihat jalan di samping kiri kananku..

Ternyata mereka juga mengalami hal yang sama..

Terjatuh..lalu bangkit lagi..

Aku yang terlalu fokus pada jalanku sendiri..

Hingga tidak melihat bahwa sekitarku juga sedang berjuang melangkah..

Tidak melihat bahwa mereka juga terluka..

Patutkah aku marah pada Pemilik Semesta ??

Tidak..

Ampuni aku..

Aku akan kembali berjalan..

Dan ketika aku terjatuh lagi..Kau yang akan mengangkatku seperti yang sudah-sudah

Hidup adalah tentang memilih

Selasa, 16 Agustus 2016

At Warcode BTP ketika hidup lagi lucu2x gara2 salah pilih (Maybe)


Memilih mungkin telah menjadi hakikat kita sebagai manusia. Sekolah, pekerjaan, teman, pasangan hidup, tempat tinggal, dan sebagainya. Kita senantiasa diperhadapkan pada berbagai macam pilihan selama kita masih bernafas. Seakan satu kali saja kita salah memilih maka hidup kita akan berantakan. Pilihan memang resiko, tapi bukankah itu arti hidup yang sesungguhnya. Ketika kita mampu menghadapi resiko dari pilihan kita.

Bahkan sejak Tuhan menciptakan Adam dan Hawa lalu menempatkan mereka di taman Eden pilihan itu sudah ada. Pilihan untuk memakan atau tidak memakan buah yang dilarang oleh Tuhan. Mungkin hanya satu hal yang tidak dapat kita pilih di dunia ini, dari orang tua seperti apa kita akan lahir. Itulah mengapa keberadaan mereka sangat istimewah. Dipilih langsung oleh Tuhan.

Jika kita punya kehendak bebas untuk memilih, lalu apa sesungguhnya arti takdir ? Saya sering mendengar orang berkata bahwa jalan hidup manusia di muka bumi ini sudah digariskan oleh Tuhan. Kita sebagai ciptaanNya hanya harus menjalaninya dengan baik. Kemudian bagaimana dengan pengemis-pengemis di lampuh merah, atau para pecandu narkoba, atau anak2 yang menjadi korban karena peperangan di daerah konflik. Apakah Tuhan begitu jahat karena menulis takdir hidup yang begitu jahat bagi mereka ? Tidak !

Saya percaya Tuhan selalu merancangkan kebaikan bagi kehidupan manusia. Namun jangan lupa, kita juga memiliki kehendak bebas untuk memilih dan menjalani pilihan2 itu. Takdir ?? Ya, itu tetap ada. Ketika kau memilih yang ini tapi ternyata yang terjadi malah itu..ya itulah mungkin yang disebut takdir.

Dan tentang memilih, selalu ada resiko di dalamnya. Memilih mungkin tidaklah sulit, namun hidup bersama resiki dari pilihan2 yang kita pilih. Itu susah. Tapi tidak ada kok yang bilang hidup itu muda. So, jalani saja. Moga pilihan dan takdir membawah kita ke tempat yang indah :)

Catatan Absurd #1 How Single Life Is

Jumat, 12 Agustus 2016




Pendapat orang tentang menjadi single a.k.a tanpa pacar a.k.a fakir asmara tentu berbeda-beda. Di dunia ini siapa sih yang tidak ingin hidupnya dipenuhi dengan hal bernama cinta. Itu mungkin kebutuhan dasar manusia SETELAH makanan. Yakaleeee kita bisa makan pake cinta aja. Tidak kan ? Itu menurut saya. Kalau menurut teorinya paman Abraham Maslow lain lagi. Kebutuhan semisal cinta (kebutuhan sosial) berada pada posisi ketiga dari lima kebutuhan yang katanya akan selalu berusaha dipenuhi oleh manusia sepanjang ia hidup. Sementara posisi tertinggi dihuni oleh kebutuhan bernama "Aktualisasi diri".

But here, we're not talking about that teori ! Kalau penasaran dengan teori itu..langsung googling aja. Okay, kembali ke topic "how single life is" Seakan-akan saya sudah sangat ahli dalam hal ini. Padahal emang udah khatam banget. Kalau dalam dunia kerja saja pengalaman 2 tahun sudah dianggap cukup mumpuni lalu apalah saya ini yang almost 24 years malang melintang dalam dunia keter-single-an ini *kemudian jadi partikel2 atom*

Hm...being single. Gimana ya ?? Senang iya..tapi sedih juga ada. Tapi entahlah, lebih banyak sedih atau senangnya itu relatif. Hidup sendiri...jauh dari orang tua pula..baru resign pula. Kurang malang apa lagi ya oloooh.
No ! Seriously, menjadi single tidak semenyeramkan itu kok, ya selama kamu masih punya orang-orang tanpa label "pacar" dibelakangnya yang tetap setia saat kamu butuh teman curhat, minta traktiran, tempat nginap, tebengan kemana-kemana, tempat untuk mengeluarkan candaan sarkas yg menyakitkan hati. If u have that kind of people, then u are alive ! Apalah artinya "alarm" pengingat jam makan dan jam tidur saat saya masih punya kesadaran untuk melakukan semua itu sendiri. Tindakan lebih penting dari pada sekedar kata2 sob.

Bagian ter-mengharukan of being single adalah pertanyaan dari orang2 disekitar saya yang berbunyi demikian "jadi sekarang, udah punya pacar wi'?" Nah saat pertanyaan itu dilontarkan, saya dengan muka innocent (padahal dalam hati udah pengen garuk2 tembok) hanya bisa menjawab "belum ketemu sama yang bisa bikin perut berasa dipenuhi dengan kupu2)

Hal kedua yang akan sering dialami oleh perempuan bertabiat seperti saya adalah telinga akan sering2 mendengar perkataan "sebenarnya banyak yang suka, tapi kau yang terlalu PEMILIH " *speechless*

Ketiga, banyak hal2 aneh yang terjadi ketika umur udah hampir 24 tahun tapi masih sendiri ajeh. Yaolooh umur udah hampir seperempat abad, tapi masih jomblo, itu hati apa batu sih ?? Hahahaaa
Saya pernah mengunggah foto di BBM, and guest what ? Semuanya pada komen "cieee...sudah punya pacar" dan "cowok itu sapa, pacarmu ?" Gosh !! Padahal itu cuma foto sama sepupuh -____-"  Belum lagi saat pasang status di sosmed dengan mengutip lirik lagu langsung di katain lagu jatuh cinta, lagi galau, dll.
Pelajaran moral yang saya petik adalah sejomblo2nya nasib kita...akan sangat banyak yang "perhatian" dengan kehidupan (tanpa) pacar yg kita jalani. Dan satu lagi, hingga saat ini saya masih bingung dengan teman2 saya yang hobby banget curhat masalah pacar kepada orang yang paling tidak berpengalaman seperti saya. Itu masih menjadi sebuah misteri hingga detik ini.

Ya...pada intinya siapa sih yang mau sendiri terus ? Tetap akan ada tempat di hati kita yang kosong bahkan ketika cinta dari sahabat dan orang tua membuncah di dalam dada *hasikeeeee
Akan selalu ada ruang yang kosong yang hanya dapat diisi oleh seseorang yang kita sebut sebagai belahan jiwa. Hanya saja kita tidak mungkin memaksakan hal itu dengan menerima semua hati yang datang pada kita kan ? Kecuali kalau kamu tipikal orang yang tidak mampu bertahan tanpa kehadiran makhluk bernama pacar, atau yang motto hidupx "yang penting punya pacar" "yang penting udah laku". I'm not that girl, that's why i'm still here..wondering where should i spent my satnight :) 

Blah !

please, don't  judge me !

Tulisan setengah waras

Senin, 01 Agustus 2016

Seminggu tanpa ritual bangun jam 5 dan cepol rambut akhirnya terlewati. Dan hari sukses membuat saya jadi bengong belo bloon. Saking kurang kerja karena CV saya masib dalam proses penggarapan sehingga belum bisa luwes sana sini untuk lamarin yang harusnya dilamar dari dulu...maka imajinasi saya pun melayang. Memikirkan banyak hal yang random... Kenapa saya tidak jadi penulis saja. Hanya bermodal imajinasi tinggi, sedikit drama disana sini...bisalah ya jadi sebuah cerita. 

Kisahnya tentang Toraja dibalut dalam nuansa budaya, cinta, persahabatan. Mungkin saja nantinya tulisan saya bisa menjadi sebuah film yang sukses dan membawah nama Toraja menjadi semakin melambung tinggi sampai ke awan-awan lolai yang indah itu. Aktornya tak tanggung-tanggung dihadirkan langsung dari Ibu kota, Farel Bramantyo misalnya. Ah...jangan, dia terlalu putih. Lebih baik Chico Jherico saja...tampan, sedikit brewokan, dengan kulit yang dibuat eksotik agar menyatuh dengan udara Toraja yang dingin dan membuat kulit kering. Eit...jangan kuatir akan masalah kulit kering saat datang di Toraja. Pakai lotion Marina yang murah itu..dijamin semja masalah kulit kering anda akan berakhir. Dan kenapa juga saya harus bahas tentang Marina. Ah, sudahlah ! 

Lanjut lagi..aktrisnya, Prisa Nasution...oh tidak, perempuan itu terlalu identik dengan Bali dan Jogja. Chelsi Islan, big no ! Terlalu Cina. Tidak cocok untuk mewakili karakter perempuan Toraja. Oh, well...lebih baik untuk aktrisnya...langsung saja mengambil talenta dari perempuan Toraja. Mereka cantik-cantik, dan tentunya lebih paham dengan budaya Toraja. Ah..betapa beruntungnya perempuan itu saat bisa dipasangkan dengan Chico nantinya. Tapi Sekali lagi semua itu hanya imajinasi saya yang random. Sungguh Menyenangkan bisa mengatur alur setiap hal dalam imajinasi. Tidak ada yang melarang dan hidup rasanya jadi lebih mudah dijalani. Hanya satu imajinasi yang sulit, berimaji bahwa aku dan kau berjodoh. Random lagi, Bye ! 

But first, be happy !

Kamis, 28 Juli 2016

"Tidak mudah menemukan kebahagiaan di dalam diri kita sendiri, dan tidak mungkin menemukannya di tempat lain"

-Agnes Repplier-


"Lakukan semuanya dengan hati yang bahagia." Duluh saya berpikir itu hanyalah sekedar kalimat melankolis yang dikarang oleh seseorang tanpa makna apa2. "Bahagia", satu kata yang sederhana yang sebelumnya (ternyata) belum bisa saya mengerti. Saya senang jika dosen berhalangan hadir sehingga sehingga saya bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk bercanda dengan teman-teman saya, saya senang jika papa mengirim uang bulanan yang lebih, oh...dan satu lagi, saya senang menghabiskan waktu dengan saudara2 saya di PMKO. 

Bahagia saya hanya sesederhana itu. Lalu kemudian saya masuk ke dunia yang lebih beragam, dimana saya tidak hanya bertemu dengan orang-orang yang memahami saya. Di lingkungan itu saya berusaha menyesuaikan diri, belajar banyak hal2 baru yang sebelumnya saya pikir tidak pernah eksis di dunia ini. Terlalu sibuk dengan euforianya membuat saya lupa akan perasaan saya sendiri. Saya hanya bertahan. Tapi percayalah, saya pernah berusaha untuk mengimbangi dunia itu. Tapi lagi2 apa yang tidak dilakukan dengan hati yang ikhlas hanya akan berakhir sia2 dan tidak pernah menjadi berkat bagi saya, bagi orang2 yang saya sayangi. Kemudian rasa lelah itu datang, dan saya sadar kalau hati saya tidak sedang baik-baik saja. 

Mata saya buta akan keindahan yang selalu Tuhan sediakan setiap harinya. Kicau burung di pagi hari, langit jingga ketika matahari terbenam, bahkan rasa makanan yang (sebenarnya) begitu nikmat. Tidak ada satupun yang bisa saya nikmati lagi. Selama ini semuanya terabaikan, diganti dengan keluhan-keluhan tak terucapkan. 

Lalu pertanyaan itu tiba2 muncul, "apa kau bahagia ?". Orang2 disekitar saya mungkin dapat melihat tolak ukurnya secara fisik. Badan makin kurus, kantung mata semakim menjadi-jadi, senyuman yang "maksa" banget (walaupun tetap cantik setidaknya menurutku ;) Tapi hati, bagaimana orang2 dapat melihatnya. Dari sinar mata ? Trust me, tidak banyak orang yang langsung menatap ke mata saya hanya untuk mengetahui seperti apa perasaan saya. Semuanya tersamar pada senyum yang indah (sorry of being this narcist) 

Beberapa orang berkata bahwa memulai adalah bagian tersulit, lama2 saya akan terbiasa dan menikmati hidup ini. Tapi tidak ! Saya mencoba...dan rasanya..u don't wanna felt it. Saya tau, Ikal sampai ke Eropa bukan tanpa kesulitan. Tapi satu hal yang pasti, dia mengejar apa yang diimpikannya. Dia tidak pernah salah memilih. Dia tidak pernah mencari aman dengan berdiam ditempat yang tidam seharusnya hanya karena dia merasa tidak punya pilihan. Saya pernah membaca sebuah buku yang isinya kurang lebih "jalani kehidupanmu dengan bahagia karena kesempatan yang akan datang menangkapmu", tapi bagaimana mungkin saya bisa menanti kesempatan itu datang ketika bom waktu dalam diri saya rasanya akan segera meledak. Lalu kemudian, seseorang yang sangat saya sayangi berkata, "jika kau tidak bahagia, lalu untuk apa diteruskan". Seakan-akan baginya kebahagiaan saya lebih penting dari pada hal yang lain. Dan saya percaya padanya lebih dari siapa pun dan lebih dari buku yang pernah saya baca. 

Saya percaya, di luar sana masih banyak jiwa yang tidak bebas karena harus menghabiskan tiap detik dari hidupnya dengan cara yang tidak membuat mereka bahagia. Memang muda berkata "syukuri, jalani saja dengan ikhlas." Tapi bicara tidak semuda melakukan. Kedengaran memang begitu pesimis, tapi berjuang untuk hal yang tidak kau cintai sama saja membohongi diri sendiri. Saya selalu bermimpi untuk membahagiakan mereka yang layak saya bahagiakan, tapi bagaimana saya bisa mewujudkannya jika saya sendiri tidak menjalani dunia saya dengan hati yang bahagia melainkan dengan keluhan-keluhan.

Tentang mama..

Minggu, 26 Juni 2016

Di 15 Juni ini, biarkan saya bercerita tentang sosok yang tanpanya saya tidak akan ada di dunia. Mama.. Sangat sulit untuk mengekspresikan rasa sayang dalam keluargaku, duluh. Tapi sejak saya hidup jauh dari rumah, saya jadi sadar betapa kebersamaan dengannya adalah harta terindah yang saya miliki. Jadi sebisa mungkin, saat ulang tahun seperti hari ini...saya selalu mengucapkan selamat ulang tahun padanya.

Mama... Adalah perempuan paling kuat, paling sabar dan paling mandiri yang pernah saya temui di dunia ini. Tidak diragukan lagi. Jauh dari suami dan anak perempuannya. Harus menjadi mama sekaligus papa untuk adik saya Erland yang sering kali bandel. Dan saya tau betul, itu bukan perkara gampang.

Mama... Dalam sehari, ia bisa menghabiskan 16 jam waktunya untuk berkutat bersama mesin jahitnya. Kalau berbicara tentang kemahiran, kemampuannya tentu tidak diragukan lagi dalam dunia jahit-menjahit. Dan sungguh, saya bangga dengan talenta yang mama miliki.

A must listen for the tired soul

Jumat, 17 Juni 2016

MY EVERYTHING
by. Owl City

When my hope is lost
And my strength is gone
I run to you, and you alone
When I can't get up and I can't go on
I run to you, and you alone
'Cause you're my light in the dark
And I sing with all of my heart
Hallelujah
My almighty God divine
Hallelujah
I am yours and you are mine
This is all I know I will say
Hallelujah
Hallelujah
You're my everything
When I'm plagued with pain
And filled with fear
I run to you, and you alone
When my days are few
And death is near
I run to you, and you alone
'Cause you're my light in the dark
And I sing with all of my heart
Hallelujah
My almighty God divine
Hallelujah
I am yours and you are mine
This is all I know I will say
Hallelujah
Hallelujah
When trouble comes and goes
And when the cold wind blows
I lift my hands up, I lift my hands up
When sorrow knocks me down
and you pick me off the ground
I lift my hands up, I lift my hands up
And I sing, Hallelujah
My almighty God divine
Hallelujah
I am yours, and you are mine
This is all I know I will say
Hallelujah
By the grace of God above
Hallelujah
Our shining light to shine above
This is all I know I will say
Hallelujah
Hallelujah
This is all I know I will say
Hallelujah
Hallelujah
You're my everything
Ohh ohh, you're my everything

Pernah jadi kakak Icha :D

Kamis, 26 Mei 2016

Belum kenal sama pencil alis
Akan ada masa dimana kamu tidak mengerti mengapa suatu hal terjadi dlm hidupmu. Saat itu kamu mungkin berpikir, "apa sih yang saya lakukan disini ?", bukan karena kamu tiba2 lupa ingatan ya melainkan kamu merasa bahwa yang kamu lakukan saat itu terlalu sepele, tidak cukup mengesankan bagi orang yg teramat kamu sayangi, dan segudang pikiran2 "haram" lainnya.

Tapi seiring berjalannya waktu kamu akan melihat ke belakang dan mengerti betapa kerennya kamu karena mampu melalui semua itu dan betapa berharganya moment itu. Saya pernah mengalami serupa. Seperti yg diketahui oleh orang2 terdekat saya, tahun lalu adalah tahun yang agak menyesakkan. Ya...pokoknya lebih menyesakkan dari melihat gebetan kamu jalan sama cewek lain !

Tahun lalu, ketika gelar S1 saya sudah hampir menginjak ulang tahun pertamanya saya mulai paranoid sendiri. "Mau sampai kapan begini ?" pikir saya. Belum lagi jika melihat Kakek2 yang masih giat2nya jualan telur bebek di pasar pagi (mungkin) demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Di masa itulah hati begitu sensitif. Tidak mengherankan jika melihat hal2 serupa, saya langsung merasa bagaikan partikel2 atom, tidak nampak. Saya bukannya tidak melakukan apa2 selama masa itu ya, hanya saja memang belum rezeki...ya saya bisa apa ? Bisanya ya jadi koki untuk menyiapkan makan siang mama di "kantor" menjahitnya ;)

Beberapa bulan saya mulai bosan karena hanya melakukan itu2 saja. Belum lagi resolusi untuk menghasilkan uang sendiri diumur 23 tahun belum ada tanda2 untuk tercapai maka saya pun risau. Lalu datanglah pencerahan disuatu sore yang sendu. Kala itu saya sedang iseng2 dengar radio, dan tiba2 ide untuk menjadi penyiar radio terbersit dipikiran saya. Keesokan harinya

Sepenggal kisah dari MIWF 2016

Minggu, 22 Mei 2016

Panggung MIWF 2016
Makassar International Writer Festival resmi ditutup kemarin, tapi jangan bersedih karena ini hanyalah jedah untuk MIWF berikutnya. Dan walaupun sudah berakhir, euforia dari event ini belum hilang dari benak saya. Sungguh mubazir jika cerita yang tercipta kemarin harus tenggelam oleh rutinitas2 saya kedepan. Jadi izinkanlah saya bertutur sedikit tentang kisah indah di Sabtu kemarin.

Hm...mungkin kalian berpikir, mengapa Sabtu ?? Kan MIWF dimulainya tgl 18-21 Mei. Yah...apa mau dikata, pekerjaan membuat saya hanya sempat mengikuti Miwf di hari terakhir. Jujur saja, awalnya saya tidak pernah mendengar tentang event ini sampai sebulan sebelumnya seorang sahabat meminta saya untuk menemaninya ke event ini. Tapi bukan latah ya...saya juga suka menulis dan baca buku kok, suka banget malah :) That's why, saya mengiyakan permintaan teman saya. Sadly, saya cuma bisa ikut di hari terakhir saja. Tapi sungguh, itupun sudah jadi pengalaman luar biasa bagi saya.

Ready to meet Ika Natasha

Nah..sabtu kemarin itu, salah satu agendanya adalah launcing buku terbarunya mbak Ika Natasha. Dan karena sahabat saya itu telah ditakdirkan untuk nge-fans setengah hidup pada si Mbak Ika Natasha, maka saya dan Ria dengan senang hati menemani Yayu. Saya punya 3 alasan untuk ikut, pertama, lumayanlah...malam minggu tidak kosong2 amat. Kedua, saya agak penasaran juga dengan sosok yang menciptakan karakter Alexandra dan dokter Beno dalam novel2nya. Ketiga, saya tidak bisa membayangkan jika hasrat sahabat saya untuk hadir dalam Launching Buku The Architecture of Love tidak kesampaian. Takut dianya galau menahun.

 Maka berangkatlah kami bertiga ke sebuah hotel tempat Launching buku dilangsungkan. Kami tiba pada jam 8 pagi itu, dan yup...antrian sudah mulai mengular. Acaranya dimulai pada jam 10. Kebanyang dong ya antriannya sepanjang apa. Satu persatu kami mulai memasuki ruangan, dan mengambil posisi duduk di barisan ketiga. Diawali dengan diskusi bersama Ika Natasha dan Teguh Wicaksono (utk lebih jelasnya siapa doski, silakeun di googling aja) dan dipandu oleh sang founder MIWF yakni Lili Yulianti Farid. Acaranya seru banget, even awalnya saya tidak begitu ngeh dengan tokoh River yang mereka bicarakan. Seiring berjalanya diskusi, saya baru tau kalau itu sosok lelaki dari buah pikiran Ika Natasha yang tertuang dalam kicauan2 twitternya. Dan hebatnya, si mbak juga melibatkan pembaca untuk ikut menentukan alur ceritanya.

Lounching TAOL jreng jreng jreng !!
Diskusi selesai, berlanjut dengan launching buku TAOL secara simbolis. And then, yang paling ditunggu2 oleh para penggemar Ika Natasha...yup apalagi klu bukan sesi tanda tangan dan foto bareng. Agenda kedua di hari terakhir MIWF adalah diskusi bersama Miles dkk dengan tema "Don't Judge The Book by It's Movie". Tapi karena beberapa hal...kami melewatkannya.

With "orang" twitter Indonesia :D
Yang ketiga, adalah MIWF 2016 closing night. Acaranya asli seru pake banget ! Diawali dengan aksi teaterikal diiringi musik yang....ngeri2 sedap. Berlanjut dengan berbagai kalimat2 syahdu yang keluar dari hati tulus, pikiran, dan mulut para pelaku sastra yang menembus hingga ke sukma ! Kemudian ada juga aksi perlawanan terhadap pemberangusan buku secara simbolis dengan mengacungkan buku, bukan kepalan tinju ! Malam itu saya disadarkan betapa menulis itu mulia, jujur, dan harus tulus. Sangat disayangkan, ketika kerap kali kebebasan untuk mengungkapkan kebenaran masih dihalangi oleh segelintir pihak yang merasa dirugikan. Namun, tidak mungkin untuk hidup dalam narasi tunggal yg diciptakan oleh pihak2 tertentu, dan pura-pura lupa pada kebenaran. Hanya ada satu kata, "lawan !!!"

Photo by Revius
Oh ya...dan jangan pernah lupa pada sosok laki2 dari tana Papua yang hatinya serupa malaikat. Walaupun hidup dalam kekurangan tapi beliau tidak tutup mata pada masa depan anak2 di desanya. Beliau berusaha meningkatkan minat baca anak2 disana dengan menyediakan buku2 yang sekiranya dapat membuka wawasan mereka.

Malam itu sungguh indah. Puisi, pelajaran hidup, sahabat, langit, bulan, bintang2, dan tidak lupa lantunan suara indah dari Leona Rachel. Komposisi yang tepat untuk malam minggu perempuan singel ;) Seolah Tuhan begitu dekat, damai.

"Rumah" kita

Minggu, 17 April 2016

Wefie wif kakak2 yg sudah tua

wefie with adik2 PMKO


Peralihan dari situasi yg rame menuju ke kamar kost yg sepi sering sulit untuk ditangani. Dari pada cuma tatap2an sama dinding kamar kost, mending tatap2an sama kamu *ehhhh. Mending coret2 dikit tentang kita yg kemarin menghabiskan sabtu malam bersama. Menyenangkan bisa menghabiskan 1 malam bersama mereka yg ku sebut anak2 terang. Tidak terasa sudah 6 tahun aku menjadi bagian dari rumah itu. Rumah yang punya nama PMKO Fisip Uh. Ku sebut saja ia rumah karena ia tempatku bertumbuh menjadi seperti adanya aku saat ini. Ku sebut ia rumah karena banyak tantangan yang ia beri untukku yang walaupun tidak muda tapi ternyata bisa ku lewati dan membentuk karakterku menjadi perempuan yang (agak) tangguh ;)

Aku dibesarkan dalam rumah itu bersama saudara2 yang lain. Sayangnya banyak dari mereka yang harus pergi meninggalkan rumah itu untuk mengejar mimpi2 mereka yang lain. Beruntung bagi kami yang masih bisa tetap mengejar mimpi dan bisa tetap bernaung di rumah itu. Sekarang rumah itu kedatangan adik2 yang baru. Adik2 yang kelak menjadi penerus PMKO Fisip UH. Adik2 yang kelak akan menjaga rumah itu ketika kami yang sudah lebih duluh bernaung didalamnya harus meninggalkan rumah itu juga.

Buat kalian yang baru : Terima kasih karena sudah datang dan tinggal di rumah kita. Mungkin beberapa dari kalian masih sedikit asing dengan keadaan rumah ini, tapi seiring berjalannya waktu kalian akan mendapat sahabat dan saudara di dalamnya.

Mungkin kelak, beberapa dari kalian akan kehabisan kata2 untuk memanggil teman2 kalian yang lain, yg mulai lelah dan tertarik dengan "rumah" lain di luar sana. Mungkin beberapa dari kalian akan pusing dengan beban yang nantinya diletakkan di pundak kalian. Mungkin juga beberapa dari kalian akan merasakan titik jenuh ketika harus mengerjakan hal2 yang sama setiap minggunya (menjadi PF dan liturgis misalnya). Mungkin kalian juga akan mengalami rasa deg2an plus mules ketika melihat kakak2 kalian yang dalam kesehariannya begitu ramah dan penyayang tiba2 menjadi lebih menakutkan dari pada kecoak terbang saat LPJ. Dan mungkin juga beberapa dari kalian akan dekat dengan jodoh orang lain di sana :D

Kita tidak bisa benar2 memastikan, apa yang akan kalian alami ke depan saat bernaung di rumah itu. Tapi adik2ku, percayalah bahwa apapun yang kalian lalui nantinya susah atau senang...akan menjadi alat Tuhan untuk membuat kalian menjadi pribadi yang lebih kuat dan dewasa dalam iman. Dan ingat selalu, bahwa kalian tidak sendiri. Di dalam rumah itu, ada banyak karakter yang akan menopang satu sama lain. Selamat datang di rumah, selamat berproses !

Untuk Tiwi di masa depan

Rabu, 23 Maret 2016

Sepertinya sudah begitu lama tidak berbagi kisah dalam blog ini. Janji pada diri sendiri tentang 2 postingan sebulan harus direalisasikan bukan ? Hm...kali ini saya hanya akan bercerita untuk seorang Tiwi 4 tahun kedepan (jika panjang umur).

Haloo tiwi di masa depan, ini dirimu di Maret 2016. Per maret 2016, kau memulai rutinitas yang baru yaitu bekerja tepatnya tanggal 7 Maret. Seminggu pertama kau begitu semangat. Bangun jam 5 pagi, bukan masalah bagimu...yang penting kau sudah bekerja. At least, jika ada yang tanya tentang kesibukanmu saat itu (entah karena peduli, menyudutkan, atau sekedar basa basi)...dengan lantang kau bisa jawab "saya bekerja di Bank xxx sebagai seorang teller". Oh yaa...dan jangan lupa, setiap kau menjawab dengan jawaban seperti itu..tidak jarang yang mengingatkanmu bahwa pekerjaan itu beresiko tinggi. Kadang2 respon seperti itu juga membuatmu kuatir.

Minggu kedua, semangatmu kemudian sirna. Mendapati fakta bahwa terlalu banyak yang harus kau pelajari, hafalkan, pahami, kau jadi takut. Dan demi apapun, ini berhubungan dengan hitung menghitung which is bukan tiwi banget. Ya...ingat bahwa di minggu ke-2 kau pernah merasa begitu lelah. Bangun jam 5 subuh, mandi, makeup, cepol rambut, berangkat tanpa sarapan, naik angkot, dan berjalan sampai ke kantor, menjadi terasa begitu menyesakkan. Belum lagi, pulang dari kantor...kau harus puas dengan diri sendiri, nobody to talk with. Hanya kau dan dirimu. Sepi. Sendiri.
Minggu pertama, pulang kantor


Ini hari ketiga di minggu ke-3mu bekerja disana. Tepatnya tanggal 23 Maret, dan itu artinya hari gajian. Semua orang dikantor bersukacita karena hari gajian, dan kau juga harus puas dengan kenyataan bahwa gajimu belum bisa terkirim ke rekening karena salah input nomor rekening. What a life ! Dan tiba2 kau merasa spesial karena hal itu hanya terjadi padamu. Satu2x obat hati paling manjur saat kau sedang letih dengan rutinitas yang baru itu adalah masa2 menganggur lebih menyesakkan dari pada ini, mama papa senang karena Tiwi bisa dapat kerja yang sebenar-benarnya kerja, dan adik2mu yang mulai minta ini itu karena tau kakaknya sudah kerja.

Untuk Tiwi di tahun 2020. Sudah sampai dimana kau sekarang ?? Masih kerja di Bank (semoga tidak). Sudah punya (calon) suami yang beriman, tampan, dan mapan belum (semoga iya). Sudah pernah ajak mama ke bali belum ? (u have to ! udah janji sama mama loh) Pokoknya, bagaimana pun keadaanmu di tahun 2020 nanti, ingat...kau perempuan yang sangat kuat, tidak mau bergantung pada orang lain, dan kau punya keluarga serta sahabat yang begitu setia. Dan ya g terpenting, Tuhan Yesus selalu ada bersamamu. You are loved.

Akhirnya

Jumat, 04 Maret 2016

Satu setengah tahun belakang ini, hanya 2 jenis manusia yg saya tau. Satu, mereka yg jalanx terbuka lebar utk memperoleh pekerjaan, dan yang satu lagi adalah mereka yang seberapa keraspun mencoba masih tetap sulit sekali mendapatkan pekerjaan. Saya sendiri sudah jelas adalah jenis yang kedua.

Ada waktu dimana saya harus gagal, sering malah. Menyesali diri, itu sudah pasti. Tapi selalu ada waktu untuk menyembuhkan luka itu, dan mencoba lagi. Kemudian gagal lagi. Satu setengah tahun belakangan, itu yang terjadi dalam hidup saya.

Dan hayyyyy, saat yang saya rindukan selama ini tiba sudah. Jalan panjang ini akhirnya menemui ujungnya. Dan saat ini, ketika saya menoleh ke belakang...benar-benar jelas di mata saya, siapa yang paling setia dan ada untuk saya. Semoga saya bisa membalas kebaikan kalian semua.

I love you.

(Di)mengerti

Jumat, 19 Februari 2016

"Dimengerti", sepertinya ini kata yang orang-orang dambakan dari siapapun yang dekat dengan mereka.

"Dimengerti", selalu identik dengan wanita. Tidak heran AdaBand sukses dengan lagu mereka yg berjudul "karena wanita ingin dimengerti". Padahal bukan cuma wanita yg butuh dimengerti, yg laki-laki pun butuh dimengerti.

"Dimengerti", selalu menjadi momok yang mengakibatkan rusaknya sebuah hubungan akibat orang2 yang berlakon dalam hubungan itu tidak memperolehnya.

"Dimengerti", menurutku ini kata yang paling egois. Kenapa orang2 butuh dimengerti. Kenapa tidak hapus saja 2 huruf di depanx sehingga yang tersisa hanya "mengerti". Mungkin saja dengan "mengerti" tiap hubungan bisa terjalin lebih baik.

Berjuang (lagi)

Kamis, 18 Februari 2016

Lepek gr2 hrus naik angkot & jln kaki

Masih di ruangan kecil ini, entah harus berbuat apa selain menunggu. Oh well, just so you know...saya kembali berjuang untuk mendapat pekerjaan. Kelamaan menganggur pernah membuat saya mati rasa, kecewa, malu, dan yang terparah adalah saya mulai enggan mencoba. Tapi kini saya mulai lagi.

Berjuang, 1 kata yang keramat menurut saya. Tidak semua orang punya hati yang ikhlas menjalaninya. Tapi saya mau memulainya lagi, walaupun mungkin saat ini saya berjuang untuk sesuatu yang belum saya gemari.

Dan terima kasih untuk postingan seorang teman di path yang sangat menguatkan. Katanya, perkara job seekers adalah masalah sejuta umat. Semua orang pernah atau akan melaluinya. Di luar sana masih banyak orang yang bergumul dengan beban yang lebih berat. Jadi tetap kuat.

Jangan lupa bahagia ♥

Minggu, 07 Februari 2016

Sore di Toraja agak sepi kalah itu. Sebenarnya orang-orang rumah masih banyak. Hanya saja sering terjadi, ketika duduk di depan rmh...pikiran tentang teman2 seusia saya yang sudah melanglang buana kemana2 a.k.a merantau selalu mengganggu. Dan pikiran2 semacam itu bisa memicuh kegalauan akut yang selalu ingin saya hindari.

Langit berwarna jingga yang kelihatan begitu indah juga tidak selalu mampu membuat saya terhindar dari perasaan "aneh" itu. Satu hal lagi, ketika sudah dewasa (fase ketika pertanyaan "akan jadi apa saya nanti ?" pernah terlintas dipikiran) saya sering berpikir betapa senangnya berada pada usia seperti adik dan keponakan2 saya. Usia dimana pertanyaan yang paling sering terlintas di pikiran hanya seputar perkara "mau main apa ya ?"

Kembali lagi pada sore itu, ketika lagi asyik duduk2 risau di depan rumah tante (spot paling indah di sore hari) saya mendapati adik dan ponakan saya yang cemberut gara2 bingung mau main apa. Nah, tidak ingin stuck dipikiran2 yg membuat saya tertekan...saya pun iseng2 memdemonstrasikan salah satu permainan yang sering saya dan teman2 mainkan ketika seusia mereka. Hanya bermodalkan lidi dan plastik maka jadilah penangkap capung paling jituh. Kebetulan di pekarangan rumah kami ada banyak sayur bab* tempat capung sering transit. Setelah berhasil menangkap 1 capung (yang kemudian saya lepaskan) dengan taksim saya menyerahkan alat penangkap capung itu pada mereka. Dan hasilnya, mereka senang bukan kepalang, saya lupa kalau tadi lagi risau, dan sayur bab*nya tante rusak gara2 diinjak2 oleh mereka.

Main tangkap capung

Intinya, obat risau paling jitu adalah bersenang2 seperti anak-anak. I thax to you Kids...moga nanti kalau kalian sudah dewasa, kalian sempat membaca postingan ini dan tidak lupa untuk bahagia.

Numpang tidur di RS

Sabtu, 23 Januari 2016

Hello from the hospital
Rasanya lega bisa keluar dari bangunan bernama Rumah sakit itu. 2 hari mendekam disana (walaupun bukan saya yg terbaring lemah disana) rasanya seperti 2 tahun. Awalnya kesal juga, kenapa ya...masih awal bulan, sudah ada saja ujian semacam ini. Tapi 2 hari di rumah sakit membuat saya belajar banyak hal. Mama masuk rumah sakit pada 16 Januari. Tapi seminggu sebelum itu, mama memang sudah sakit parah. Indikatornya adalah selama seminggu itu mama tdk pernah bersentuhan dengan yg namanya mesin jahit. Padahal normalnya, mama biasanya menghabiskan waktu 23 jam bersama bendah itu (if u know what i mean).

Well, balik lagi ke hari Sabtu kemarin, tepatnya jam setengah 8 kami (mama, tante, tiwi) pergi ke ruang IGD. Di ruangan inilah, saya punya kesempatan untuk melihat banyak hal yang tidak ingin saya lihat dan rasakan *tsaaaah. Bau karbol campur obat-obatan, dan orang-orang yang terbaring lemah TAK BERDAYA di tempat tidurnya menyambut kami disana. Ruangannya pengap, sebenarnya ada 6 AC disana, tapi entah karena rusak atau alasan penghematan maka jadilah hanya 1 AC yang berperang melawan suhu panas ruangan itu. Tidak nyaman, itu sudah pasti. Belum lagi pemandangan ekstrim dari berbagai jenis alasan yang membuat pasien harus memasuki ruangan bernama IGD itu. Kecelakaan lalulintas, struke, kanker prostat, sampai yang kerasukan, digigit anjing gila, jatuh dari pohon mangga...memaksa mereka untuk "bertamu" di Rumah sakit itu. Oh iya...dan mama karena Demam berdarah.

Seperti menemukan jodoh dari Tuhan yang dalam prosesnya selalu diisi dengan memacari jodoh orang lain, hal ini juga beda tipis dalam mendapat kamar opname di Rumah sakit itu. IGD hanya tempat sementara itu mendapat kamar untuk rawat inap. Dan untuk mendapatkan kamar, rasanya begitu lama bagaikan menanti jodoh yang tepat dari Tuhan ( itu kalau kamu jomblo selama 23 tahun ya). Tidak tahan hanya berdiam diri di dalam ruangan itu, dan melahap setiap alasan para staf RS yang menyatakan bahwa kamar sedang full, sementara mama berbaring di ruangan itu...saya berusaha mencari kamar sendiri. Berlari dari ruangan perawat satu ke ruang perawat lainnya, bertanya apakah masih ada ruangan yang kosong atau yang akan segera kosong. Setelah bertanya sekian kali, akhirnya dapat juga kamar yg akan segera kosong. Tapi ternyata masih harus menunggu lagi karena si empunya kamar masih berusaha untuk mengumpulkan uang untuk membayar biaya RS. Sedih saya.

Jam setengah 4 di Sabtu itu...mama akhirnya bisa dipindahkan ke kamar rawat inap. Sementara itu, pasien yang lain...masih menelan harapan tak pasti yang ditawarkan oleh staf di IGD. Bagian terbaik dari hidup 2 hari di RS adalah saya bisa melihat dokter cakep *eh salah. Saya bisa lebih peduli pada mama tanpa perlu merasa awkward, punya kesempatan untuk menghabiskan 2 hari penuh dengan orang2 terbaik dalam kehidupan kami. Makasih Tuhan.

First posted in 2016

Kamis, 07 Januari 2016

Happy new year, Senang rasanya bisa "menyelesaikan" tahun 2015. Tahun paling berat seberat-beratnya buat saya. Bukan terjebak di masa lalu...hanya ingin flashback dikit ke tahun 2015.

Tahun kemarin menjadi yang terberat karena apa. ? Yup, apalagi kalau bukan masalah hidup sebagai beban negara a.k.a pengangguran. Ditolak berulang kali sudah menjadi hal yang biasa saya alami di masa-masa sulit itu. Namun, sering mengalami, bukan berarti saya cukup pintar untuk mengatasi perasaan "aneh" yang ditimbulkannya. Ditolak ?? They don't know what they've missing !!

But seriously, that was the hardest time for me. Di kost tdk tau harus bikin apa, harus pindah kamar pula ke kamar yang lebih kecil. Dan aktivitasnya, kalau tidak sedang menyebar lamaran kerja dan desak-desakan di jobfair, ya...nonton film2 yang sebenarnya sudah saya tonton 3 kali. Aktivitas lainnya, adalah nangis2 galau di kamar kost. Bingung bagaimana harus mengatur keuangan supaya uang bulanan yang dikirim mama cukup untuk kost, makan, plus persuratan untuk lamaran kerja. Belanja ke mall ?? Forget it !

Ngomong-ngomong tentang persuratan lamaran kerja, beberapa kali saya harus keliling-keliling kota makassar untuk menyebar surat lamaran kerja. Dan yang paling berat dari semua itu adalah pertanyaan dari mama "sudah dapat kerja belum ?" Dan puncaknya adalah ketika laptop saya dicuri (lagi). Twice !

Yeah...rentetan pengalaman 2015 itu membuat saya berpikir kalau 2015 merupakan masa terberat yang harus saya alami. Tapi puji Tuhan, beberapa hari sebelum ulang tahun saya september kemarin...saya kembali bisa tertawa. Dan itu cerita yang akan saya tulis di lain waktu. Bye 2015, thax for "berat-berat things" yang harus saya lalui. Kini saya sadar, saya perempuan yang kuat ! Semoga di 2016 ini saya bisa berhasil dalam segalah hal yang saya cita-citakan. Amin.
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS