Warning. Ini lagi galau akut, jadi untuk kali ini bahasa menulisnya jadi sok2 puitis ^^ #bentarjugaalaynyakambuhlagi
Sebenarnya aku bermaksud menulis semua kisah perjuanganku untuk bisa mengikuti tes ibi, tapi maaf....untuk kali ini, rasanya aku terlalu lelah jika harus mengingat semuanya. Tapi biar kuberi tau saja ending dari proses panjang yang harus kulalui kemarin.
Masa menanti hasilnya "perang" di jakarta kemarin berakhir sudah. Hasilnya, saya belum lulus tes CPNS kali ini. Ditolak adalah perasaan yang akrab dengan diriku. Tapi untuk yang 1 ini rasanya beda. Rasanya seperti apa ? Hm...tentang itu, biar kuceritakan sedikit gambaran.
Untuk bisa ikut tes ini, aku harus membayar harga yang sangat besar. Besar sekali. Biaya transpor ke makassar, lalu ke jakarta, belum lagi tes kesehatan yang biayanya jutaan. Tapi semua itu tidak seberapa dibanding membuang harapan besar yang sudah orang tua letakkan di pundakku. Harapan besar yang selalu menjadi motivasi terbesar bagiku saat aku takut. Ya, aku takut dalam banyak hal. Melakukan perjalanan seorang diri, mengurua surat ini dan itu sendiri, merepotkan teman2ku, dan banyak ketakutan lainnya. Tapi rasa takut itu tidak sebanding dengan rasa takut bila aku berhenti berusaha, dan rasa takut saat harapan yang orang tua taru di pundakku harus terbuang. Ya, aku lebih takut membuat mereka kecewa. But it's happening now. Jadi kurasa kau sudah bisa menebak seperti apa rasaku saat ini.
Sungguh, saat ini aku tidak ounya petunjuk tentang jalan yang Tuhan bentangkan bagiku di depan sana. Sebelumnya, telah beberapa kali aku menebak...tapi hasilnya selalu salah. Sulit untuk mengerti maksud Tuhan bagiku. Mungkin sudah waktunya aku berhenti menebak dan hanya terus berjalan.
Satu hal yang pasti, aku tidak pernah menyangkah bahwa aku sekuat ini. Fyi, kegagalan2 sebelumnya sering sekali membuat saya menyalahkan Tuhan. Tapi untuk yang satu ini, walaupun rasanya tetap pahit bahkan lebih pahit dari yang pernah kurasakan, hubunganku denganNya malah semakin membaik. Aku berserah Tuhan. Hanya 1 hal yang kuminta dariNya, semoga hatiku semakin luas untuk bisa menerima rasa-rasa yang lain yang akan Tuhan letakkan di dalamnya. Tuhan tau yang paling baik untuk tiwi, jangan lupa ya.