Ini mungkin ulang tahun paling
tidak terlupakan dan yang paling berkesan dalam sejarah kehidupan saya. Why ?
Banyak hal yang saya alami tahun ini. Dan saya yakin semua itu sudah di
rencanakan oleh Bapa yang ada di surga dengan caranya yang benar – benar sempurna.
Kisahnya sebenarnya sangatlah simple, namun melalui semua itu saya belajar
banyak hal. Tepat pada tanggal 27 September, dengan penuh rasa penasaran saya
membuka inbox di HP saya dan saya mendapati beberapa ucapan selamat ulang tahun
dari teman – teman saya. Tapi setelah saya perhatikan, tak satupun dari ucapan
selamat itu yang berasal dari sahabat – sahabat saya di kampus, maupun dari
teman yg lebih saya anggap saudara sekarang ini. TAK SATUPUN!!!! Ada 2 hal yang
terpikir saat itu, yang pertama apakah mereka dengan lupa ulang tahun saya,
ataukah mereka hanya pura – pura lupa.
Singkat cerita hari itu juga
saya mendapat surprise party dari saudara – saudara saya di
L_91. Sebuah kue tart dengan lilin 19 tahun menyalah dihadapan saya saat itu.
Menyenangkan rasanya bisa mendapat surprise party dari mereka. Ternyata jauh
dari orang tuapun, saya masih tetap bisa merasakan kasih sayang dari orang –
orang sekitar saya, orang yang duluhnya tidak saya kenal. Lia, Frendy, Tono’,
Cici, Jija, Angga, Jeni, and Glow. Melalui mereka saya belajar bahwa dalam
kesederhanaan sekalipun, kita dapat merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Hanya dengan bermodalkan kue tart dan kolak ubi n pisang, saya bisa merasakan
ketulusan mereka yang telah mempersiapkan hal itu semua di hari istimewa saya.
Saya sungguh bersyukur karena Tuhan boleh mengutus orang – orang hebat ini
disekeliling saya. Tidak berhenti sampai disitu, cerita saya berlanjut kehari
berikutnya. Sahabat – sahabat saya di kampus belum juga memberikan ucapan
selamat. But, saya berpikir mungkin mereka hanya ingin mengerjai saya. Jadi
sikap paling tepat yang saya ambil saat itu adalah Stay cool. Berpura – pura
tidak terjadi apa- apa. Namun kemudian, Sikap mereka mulai aneh terutama teman
saya Rahma yang enjel bin kajol. Dia sepertinya selalu saja mencari kesalahan –
kesalahan saya sekecil apapun itu. Hal itu membuat saya menjadi sangat tidak
tenang berada di lingkungan kampus. Bagaimana tidak, disaat teman – teman saya
yang lain mulai memberikan ucapan slamat ultah, mereka hanya berkata “oww,
ulang tahunmu hari ini, selamat nah !!”. Itu sebenarnya ucapan selamat ulang
tahun atau mau ngajak perang sih!!. Tapi 1 hal yang senantiasa saya perkatakan
dalam hati saya yaitu ‘’sabar wi S.A.B.A.R !!”.
Berlanjut ke peristiwa
menyakitkan berikutnya. Pada hari yang sama, Rahma kembali membuat ulah,
bagaikan cerita di sinetron Indonesia ia mengata – ngatai saya sejadi –
jadinya,bagaikan seorang pembantu yang sedang di adili oleh majikannya..ckckck.
Namun karena tidak tertahan lagi, saya menangis*uhhh, nyesalq nangis hari itu.
Malu2in.. Hari berikutnya lagi, sikap mereka masih tetap sama. Selalu ada
tatapan yang mengadili, kata – kata yang menusuk hati, dan tentunya tanpa ucapan
selamat ulang tahun. Saya semakin yakin kalau mereka benar – benar lupa dengan
ulang tahun saya. Dan saya juga berpikir mungkin ada kesalahan yang tanpa saya
sadari telah menyakiti mereka. Dari hal ini saya belajar untuk tidak selalu
menuntut untuk dikasihi dan juga belajar untuk mengerti orang lain. Untung saja
masih ada Unhy dan Ria yang berbaik hati untuk menemani saya. Namun tepat
tanggal 30 September jam stenga 10 malam. Saat saya sedang asyik online di
ruang makan rumah kosan saya ( ribet ya ), tanpa saya duga mereka datang
bersama kue dengan lilin angka 91 bukan 19 dan sebotol Fanta. Arrgh kaget,
haru, kesal dan senang bercampur jadi 1. Ternyata selama ini mereka telah
bekerja sama menyusun rencana untuk membuat saya bergalau ria selama 3 hari. Inikah
rasanya ?? Akhirnya saya tau bagaimana menjadi orang yang terlupakan, merasakan
the real of galau, dan yang terpenting saya tau betapa berharganya mereka.
Thax guys, entah bagaimana harus
membalas kegalauan yang telah kalian berikan 3 hari ini, biarlah Tuhan yang
membalas..hahaa :D Hm…saat itu saya pikir ini merupakan ulang tahun terburuk
dalam hidup saya. Di hari bahagia saya, dimana seharusnya saya memperoleh
ucapan dari orang – orang terdekat saya..mereka malah melupakannya. Belum lagi
ucapan dari orang tua saya sendiri yang benar – benar tidak saya dapatkan tahun
ini. Saya tidak tau apakah mereka sudah benar – benar lupa ulang tahun saya.
Tapi 1 hal yang saya percaya kasih sayang dari mereka tidak akan pernah pudar.
Oleh sebab itu , saya belajar untuk dapat menjadi pribadi yang lebih bersabar,
mampu menghargai orang lain,dan tidak menganggap bahwa uang itu sumber
kebahagiaan. Satu hal yang akan tetap ada dalam hati saya yaitu dalam
kesederhanaan sekalipun saya masih bisa merasakan kasih sayang yang tulus dari
orang – orang yang telah Tuhan berikan dalam hidup saya. Tulisan ini saya
persembahkan bagi kalian yang membuat hari – hari saya menjadi lebih
berwarna... Yang mengajarkan saya bagaimana cara menjalani kehidupan ini dengan
cara yang lebih bermakna… Tanpa kalian saya bukan apa – apa….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar