Langit berwarna jingga yang kelihatan begitu indah juga tidak selalu mampu membuat saya terhindar dari perasaan "aneh" itu. Satu hal lagi, ketika sudah dewasa (fase ketika pertanyaan "akan jadi apa saya nanti ?" pernah terlintas dipikiran) saya sering berpikir betapa senangnya berada pada usia seperti adik dan keponakan2 saya. Usia dimana pertanyaan yang paling sering terlintas di pikiran hanya seputar perkara "mau main apa ya ?"
Kembali lagi pada sore itu, ketika lagi asyik duduk2 risau di depan rumah tante (spot paling indah di sore hari) saya mendapati adik dan ponakan saya yang cemberut gara2 bingung mau main apa. Nah, tidak ingin stuck dipikiran2 yg membuat saya tertekan...saya pun iseng2 memdemonstrasikan salah satu permainan yang sering saya dan teman2 mainkan ketika seusia mereka. Hanya bermodalkan lidi dan plastik maka jadilah penangkap capung paling jituh. Kebetulan di pekarangan rumah kami ada banyak sayur bab* tempat capung sering transit. Setelah berhasil menangkap 1 capung (yang kemudian saya lepaskan) dengan taksim saya menyerahkan alat penangkap capung itu pada mereka. Dan hasilnya, mereka senang bukan kepalang, saya lupa kalau tadi lagi risau, dan sayur bab*nya tante rusak gara2 diinjak2 oleh mereka.
Main tangkap capung |
Intinya, obat risau paling jitu adalah bersenang2 seperti anak-anak. I thax to you Kids...moga nanti kalau kalian sudah dewasa, kalian sempat membaca postingan ini dan tidak lupa untuk bahagia.
nice post
BalasHapus