Aku sudah berjalan sejauh ini..
Di jalan itu banyak kerikil tajam telah kulewati..
Rasanya perih..
Aku terjatuh..bangun..kembali melangkah..
Jatuh lagi..bangun lagi..melangkah lagi..
Kemudian jatuh lagi..
Aku lelah..
Aku marah pada Sang Pemilik Semesta
Kenapa ? Kenapa Kau berikan jalan seperti ini untuk ku lalui..
Sang pemilik semesta hanya terdiam..
Aku sungguh benci ketika Dia hanya diam..
Aku menangis karena itu satu-satunya hal yang bisa menguatkanku..
Setiap tetesan air mata membuatku merasa lebih baik..
Lalu aku mulai melihat jalan di samping kiri kananku..
Ternyata mereka juga mengalami hal yang sama..
Terjatuh..lalu bangkit lagi..
Aku yang terlalu fokus pada jalanku sendiri..
Hingga tidak melihat bahwa sekitarku juga sedang berjuang melangkah..
Tidak melihat bahwa mereka juga terluka..
Patutkah aku marah pada Pemilik Semesta ??
Tidak..
Ampuni aku..
Aku akan kembali berjalan..
Dan ketika aku terjatuh lagi..Kau yang akan mengangkatku seperti yang sudah-sudah
Berjalan dalam iman
Senin, 22 Agustus 2016
Selasa, 16 Agustus 2016
At Warcode BTP ketika hidup lagi lucu2x gara2 salah pilih (Maybe) |
Memilih mungkin telah menjadi hakikat kita sebagai manusia. Sekolah, pekerjaan, teman, pasangan hidup, tempat tinggal, dan sebagainya. Kita senantiasa diperhadapkan pada berbagai macam pilihan selama kita masih bernafas. Seakan satu kali saja kita salah memilih maka hidup kita akan berantakan. Pilihan memang resiko, tapi bukankah itu arti hidup yang sesungguhnya. Ketika kita mampu menghadapi resiko dari pilihan kita.
Bahkan sejak Tuhan menciptakan Adam dan Hawa lalu menempatkan mereka di taman Eden pilihan itu sudah ada. Pilihan untuk memakan atau tidak memakan buah yang dilarang oleh Tuhan. Mungkin hanya satu hal yang tidak dapat kita pilih di dunia ini, dari orang tua seperti apa kita akan lahir. Itulah mengapa keberadaan mereka sangat istimewah. Dipilih langsung oleh Tuhan.
Jika kita punya kehendak bebas untuk memilih, lalu apa sesungguhnya arti takdir ? Saya sering mendengar orang berkata bahwa jalan hidup manusia di muka bumi ini sudah digariskan oleh Tuhan. Kita sebagai ciptaanNya hanya harus menjalaninya dengan baik. Kemudian bagaimana dengan pengemis-pengemis di lampuh merah, atau para pecandu narkoba, atau anak2 yang menjadi korban karena peperangan di daerah konflik. Apakah Tuhan begitu jahat karena menulis takdir hidup yang begitu jahat bagi mereka ? Tidak !
Saya percaya Tuhan selalu merancangkan kebaikan bagi kehidupan manusia. Namun jangan lupa, kita juga memiliki kehendak bebas untuk memilih dan menjalani pilihan2 itu. Takdir ?? Ya, itu tetap ada. Ketika kau memilih yang ini tapi ternyata yang terjadi malah itu..ya itulah mungkin yang disebut takdir.
Dan tentang memilih, selalu ada resiko di dalamnya. Memilih mungkin tidaklah sulit, namun hidup bersama resiki dari pilihan2 yang kita pilih. Itu susah. Tapi tidak ada kok yang bilang hidup itu muda. So, jalani saja. Moga pilihan dan takdir membawah kita ke tempat yang indah :)
Jumat, 12 Agustus 2016
Pendapat orang tentang menjadi single a.k.a tanpa pacar a.k.a fakir asmara tentu berbeda-beda. Di dunia ini siapa sih yang tidak ingin hidupnya dipenuhi dengan hal bernama cinta. Itu mungkin kebutuhan dasar manusia SETELAH makanan. Yakaleeee kita bisa makan pake cinta aja. Tidak kan ? Itu menurut saya. Kalau menurut teorinya paman Abraham Maslow lain lagi. Kebutuhan semisal cinta (kebutuhan sosial) berada pada posisi ketiga dari lima kebutuhan yang katanya akan selalu berusaha dipenuhi oleh manusia sepanjang ia hidup. Sementara posisi tertinggi dihuni oleh kebutuhan bernama "Aktualisasi diri".
But here, we're not talking about that teori ! Kalau penasaran dengan teori itu..langsung googling aja. Okay, kembali ke topic "how single life is" Seakan-akan saya sudah sangat ahli dalam hal ini. Padahal emang udah khatam banget. Kalau dalam dunia kerja saja pengalaman 2 tahun sudah dianggap cukup mumpuni lalu apalah saya ini yang almost 24 years malang melintang dalam dunia keter-single-an ini *kemudian jadi partikel2 atom*
Hm...being single. Gimana ya ?? Senang iya..tapi sedih juga ada. Tapi entahlah, lebih banyak sedih atau senangnya itu relatif. Hidup sendiri...jauh dari orang tua pula..baru resign pula. Kurang malang apa lagi ya oloooh.
No ! Seriously, menjadi single tidak semenyeramkan itu kok, ya selama kamu masih punya orang-orang tanpa label "pacar" dibelakangnya yang tetap setia saat kamu butuh teman curhat, minta traktiran, tempat nginap, tebengan kemana-kemana, tempat untuk mengeluarkan candaan sarkas yg menyakitkan hati. If u have that kind of people, then u are alive ! Apalah artinya "alarm" pengingat jam makan dan jam tidur saat saya masih punya kesadaran untuk melakukan semua itu sendiri. Tindakan lebih penting dari pada sekedar kata2 sob.
Bagian ter-mengharukan of being single adalah pertanyaan dari orang2 disekitar saya yang berbunyi demikian "jadi sekarang, udah punya pacar wi'?" Nah saat pertanyaan itu dilontarkan, saya dengan muka innocent (padahal dalam hati udah pengen garuk2 tembok) hanya bisa menjawab "belum ketemu sama yang bisa bikin perut berasa dipenuhi dengan kupu2)
Hal kedua yang akan sering dialami oleh perempuan bertabiat seperti saya adalah telinga akan sering2 mendengar perkataan "sebenarnya banyak yang suka, tapi kau yang terlalu PEMILIH " *speechless*
Ketiga, banyak hal2 aneh yang terjadi ketika umur udah hampir 24 tahun tapi masih sendiri ajeh. Yaolooh umur udah hampir seperempat abad, tapi masih jomblo, itu hati apa batu sih ?? Hahahaaa
Saya pernah mengunggah foto di BBM, and guest what ? Semuanya pada komen "cieee...sudah punya pacar" dan "cowok itu sapa, pacarmu ?" Gosh !! Padahal itu cuma foto sama sepupuh -____-" Belum lagi saat pasang status di sosmed dengan mengutip lirik lagu langsung di katain lagu jatuh cinta, lagi galau, dll.
Pelajaran moral yang saya petik adalah sejomblo2nya nasib kita...akan sangat banyak yang "perhatian" dengan kehidupan (tanpa) pacar yg kita jalani. Dan satu lagi, hingga saat ini saya masih bingung dengan teman2 saya yang hobby banget curhat masalah pacar kepada orang yang paling tidak berpengalaman seperti saya. Itu masih menjadi sebuah misteri hingga detik ini.
Ya...pada intinya siapa sih yang mau sendiri terus ? Tetap akan ada tempat di hati kita yang kosong bahkan ketika cinta dari sahabat dan orang tua membuncah di dalam dada *hasikeeeee
Akan selalu ada ruang yang kosong yang hanya dapat diisi oleh seseorang yang kita sebut sebagai belahan jiwa. Hanya saja kita tidak mungkin memaksakan hal itu dengan menerima semua hati yang datang pada kita kan ? Kecuali kalau kamu tipikal orang yang tidak mampu bertahan tanpa kehadiran makhluk bernama pacar, atau yang motto hidupx "yang penting punya pacar" "yang penting udah laku". I'm not that girl, that's why i'm still here..wondering where should i spent my satnight :)
Pelajaran moral yang saya petik adalah sejomblo2nya nasib kita...akan sangat banyak yang "perhatian" dengan kehidupan (tanpa) pacar yg kita jalani. Dan satu lagi, hingga saat ini saya masih bingung dengan teman2 saya yang hobby banget curhat masalah pacar kepada orang yang paling tidak berpengalaman seperti saya. Itu masih menjadi sebuah misteri hingga detik ini.
Ya...pada intinya siapa sih yang mau sendiri terus ? Tetap akan ada tempat di hati kita yang kosong bahkan ketika cinta dari sahabat dan orang tua membuncah di dalam dada *hasikeeeee
Akan selalu ada ruang yang kosong yang hanya dapat diisi oleh seseorang yang kita sebut sebagai belahan jiwa. Hanya saja kita tidak mungkin memaksakan hal itu dengan menerima semua hati yang datang pada kita kan ? Kecuali kalau kamu tipikal orang yang tidak mampu bertahan tanpa kehadiran makhluk bernama pacar, atau yang motto hidupx "yang penting punya pacar" "yang penting udah laku". I'm not that girl, that's why i'm still here..wondering where should i spent my satnight :)
Blah !
please, don't judge me !
Senin, 01 Agustus 2016
Seminggu tanpa ritual bangun jam 5 dan cepol rambut akhirnya terlewati. Dan hari sukses membuat saya jadi bengong belo bloon. Saking kurang kerja karena CV saya masib dalam proses penggarapan sehingga belum bisa luwes sana sini untuk lamarin yang harusnya dilamar dari dulu...maka imajinasi saya pun melayang. Memikirkan banyak hal yang random... Kenapa saya tidak jadi penulis saja. Hanya bermodal imajinasi tinggi, sedikit drama disana sini...bisalah ya jadi sebuah cerita.
Kisahnya tentang Toraja dibalut dalam nuansa budaya, cinta, persahabatan. Mungkin saja nantinya tulisan saya bisa menjadi sebuah film yang sukses dan membawah nama Toraja menjadi semakin melambung tinggi sampai ke awan-awan lolai yang indah itu. Aktornya tak tanggung-tanggung dihadirkan langsung dari Ibu kota, Farel Bramantyo misalnya. Ah...jangan, dia terlalu putih. Lebih baik Chico Jherico saja...tampan, sedikit brewokan, dengan kulit yang dibuat eksotik agar menyatuh dengan udara Toraja yang dingin dan membuat kulit kering. Eit...jangan kuatir akan masalah kulit kering saat datang di Toraja. Pakai lotion Marina yang murah itu..dijamin semja masalah kulit kering anda akan berakhir. Dan kenapa juga saya harus bahas tentang Marina. Ah, sudahlah !
Lanjut lagi..aktrisnya, Prisa Nasution...oh tidak, perempuan itu terlalu identik dengan Bali dan Jogja. Chelsi Islan, big no ! Terlalu Cina. Tidak cocok untuk mewakili karakter perempuan Toraja. Oh, well...lebih baik untuk aktrisnya...langsung saja mengambil talenta dari perempuan Toraja. Mereka cantik-cantik, dan tentunya lebih paham dengan budaya Toraja. Ah..betapa beruntungnya perempuan itu saat bisa dipasangkan dengan Chico nantinya. Tapi Sekali lagi semua itu hanya imajinasi saya yang random. Sungguh Menyenangkan bisa mengatur alur setiap hal dalam imajinasi. Tidak ada yang melarang dan hidup rasanya jadi lebih mudah dijalani. Hanya satu imajinasi yang sulit, berimaji bahwa aku dan kau berjodoh. Random lagi, Bye !
Langganan:
Postingan (Atom)