(6 Januari 2019)
Tempat ini kami sebut gunung payung. Dulu..di sekitar sana tinggal seorang laki2 bernama Payung...yg semasa kecil lebih terdengar seperti mitos bagiku karena ku tak pernah melihatnya.
Caraku mengimajinasikan si lelaki bernama Payung kurang lebih seperti Jem dan Scout mengimajinasikan Boo Radley. Penyendiri, Seram, dan jahat.
Kakak2ku sering bercerita, ketika mereka ke atas untuk mencari kayu bakar dan melakukan kenakalan kecil seperti "mencuri" Ambayang (sejenis mangga) atau mencari Buah Dengen dan Karau' (semacam buah nangka yg ukurannya masih sgt kecil dan berwarna hijau) maka si Payung itu sering mengejar mereka. Aku sih, cuma kebagian menikmati hasil buruan mereka, tanpa ikut dalam petualangan dikejar2 oleh si Payung.
Hampir setiap sore kami bermain di atas tentunya di jarak aman yg bebas dari si Payung. Ahh, senang bisa menginjakkan kaki sejenak di rerumputan ini lagi tanpa harus berperan sebagai "anak bawang".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar