KKN Unhas Gel. 85 Kec. Walenrang |
Kamipun
dipersilahkan memasuki kantor kecamatan sambil menunggu bapak supervisor. Dan
mulai dari sinilah keakraban antara saya dan teman-teman semakin terjalin. Saya
berusaha menghafal nama mereka satu persatu mulai dari Fina, Ria, Herlina,
Anisa, Meta, dan beberapa nama yang awalnya tidak saya tau. Jangan Tanya
tentang nama teman-teman cowoknya, karena yang saya kenal saat itu ya Cuma imo’
si korcam, nu’ si sekcam, imam dan iman yang masih susah saya bedakan hingga detik ini, trus Wayan karena gampang dihafal
namanya. Yang lain, I don’t even know..
Hal
paling menegangkan adalah pendistribusian kami ke desa-desa (kayak barang di’).
Di Walenrang sendiri terdapat 8 desa dan 1 kelurahan yang nantinya tidak akan
pernah saya lupakan. Walaupun teman posko saya yang 2 orang sudah ketahuan.
Tapi penasaran juga dengan beberapa penambahan. Dan tadaaa… ternyata selain
seposko dengan korcam dan sekcam, masih ada kak Mus, akbar, Afit, dan Nisha.
Kami menempati posko kecamatan yang terletak di desa Batusitanduk. Jadi judulnya, saya, korcam, dan sekcam yang nebeng
di posko mereka *bede’.
Ngajarin adik Ikki foto ala tittttttttt ! |
Siang
itu, kami dijemput oleh Ibu kades. Ibu kadesnya baik sangat…dan thax God,
karena baru sampai di posko, kami langsung diajak ke acara akikahan yang
intinya panggilan makan gratis. Setelah itu, baru pulang ke posko yang hingga
saat ini belum bisa saya lupakan. Posko kami bukanlah sebuah rumah panggung
terbuat dari kayu yang WCx terpisah dengan rumah itu sendiri seperti yang
banyak dicerita oleh para supervisor. Posko kami bagus dan bersih, dengan 3
kamar 2 kamar mandi, dan ada ruang tamu, tempat nonton, dapur, dan ruang makan.
Pokoknya jauh dari yang saya bayangkan. Ibu dan bapak poskonya baik hati, dan
anaknya cakeeeeeep banget >,< *Tapi masih kecil.
Tidak
semua hal dapat saya cerita disni karena akan sangat panjang, namun ada
beberapa cerita yang tidak akan pernah saya lupakan. Misalnya rutinitas saya,
Afit, dan Nisa setiap hari yaitu harus memberi
makan 4 teman cowok di posko. Kami bertiga awalnya tidak mahir dalam hal
masak-memasak. Apalagi saya yang cuma nge-kost, paling taunya cuma rebus mie
instan. Hiks. Tapi di
KKN, semua berubah. Mau tidak mau kami harus masak. Dan syukur alhamdulillah, tidak ada teman-teman cowok yang complain dengan masakan kami. Malahan lebih sering dipuji. Hal paling sering menjadi pokok pembicaraan kami didapur adalah “nanti malam kita masak apa ya?, trus besok pagi kumpul uang brapa untuk belanja di pasar ??” Lama-lama dengan rutinitas itu, tugas kamipun semakin terfokus. Afit focus ke tumis-menumis sayar, Nisa focus ke memasak nasi, dan tiwi focus menyambal apa saja yang bisa disambal -,-“ Bahkan Cuma di KKN, saya tau kalau harga bawang bisa semahal itu.
KKN, semua berubah. Mau tidak mau kami harus masak. Dan syukur alhamdulillah, tidak ada teman-teman cowok yang complain dengan masakan kami. Malahan lebih sering dipuji. Hal paling sering menjadi pokok pembicaraan kami didapur adalah “nanti malam kita masak apa ya?, trus besok pagi kumpul uang brapa untuk belanja di pasar ??” Lama-lama dengan rutinitas itu, tugas kamipun semakin terfokus. Afit focus ke tumis-menumis sayar, Nisa focus ke memasak nasi, dan tiwi focus menyambal apa saja yang bisa disambal -,-“ Bahkan Cuma di KKN, saya tau kalau harga bawang bisa semahal itu.
Setiap
pagi, korcam yang paling duluan bangun. Sementara saya, Afit, dan Nisha paling
lambat bangun. Pokoknya kami bertiga
sainganlah sama Akbar kordes kami. Saking paling sering telat bangun,
kami bertiga pernah mendapat kuliah di pagi hari dari korcam. Bunyinya kurang
lebih demikian, “Nisha, Afifa, sama bencam juga..banguuun. Itu orang yang
bangun siang berpeluang kena leukemia, karena darahnya tersumbat di otak
%$@@!$^&&, dan orang yang bangun kesiangan itu bisa jadi lemas @#$%%”
gara-gara dengar korcam bicara begitu, ngantukku sama nisha langsung hilang.
Bersyukurlah Afit yang tidak mendengarnya karena masih tepar pake headset.
Saat
bulan puasa, teman-teman poskoku selalu sholat Tarawe (maaf klu salah tulis).
Dan disaat itu, saya harus sendiri di posko karena ibu dan bapak posko lagi
pulkam juga. Namun, thax KKN yang mengajarkan saya untuk tidak jadi penakut
lagi. Hal yang juga saya syukuri adalah setiap hari minggu, saya juga tetap
bisa ke gereja karena gerejanya sangat dekat dengan posko. Dan yang rutin
nganter ya kalau bukan korcam,pasti chef nisa yang antar. Hiks..hiks.
KKN Unhas Kec. Walenrang |
Salah
satu proker yang paling menyenangkan adalah mengajar. Dan yang kebagian kami
ajar saat KKN adalah adik-adik di SD dusun Pasang. Sebenarnya kami tidak
mengajar, malahan kami yang banyak belajar dari mereka. Sekolah mereka hanya
terdiri dari 2 ruang kelas, setiap pagi mereka harus berjalan jauh dari atas
gunung untuk sampai desekolah itu. Adik-adik di SD itu kurang lebihnya berasal
dari keluarga yang kurang mampu. Terlihat dari seragam mereka yang usang, ya
mungkin seragam itu peninggalan dari kakak2 mereka sebelumnya. Walaupun
demikian, mereka punya semangat belajar yang tinggi. Bahkan ketika waktu
mengajar telah selesai, mereka masih ingin tinggal disekolah untuk
belajar. Untuk mengajar disana, saya dan
teman-teman posko harus menempuh perjalanan yang cukup jauh, dan tentunya
menanjak. Dan pulang dari sana, pasti diantar sama adik-adik.
Satu
cerita yang tidak akan saya lupakan adalah ketika mengajar di sekolah
minggu.
Tempatnya lebih jauh dari SD tempat saya dan teman-teman mengajar. Pagi
itu,
Afit bersedia mengantar saya keatas dusun itu, karena kami berpikir
tempatnya
tidak jauh-jauh amat seperti kata adik-adik di SD dusun pasang. Tapi
pelajaran
berharga saat itu adalah jangan percaya saat orang disana berkata dekat.
Karena
ukuran dekat mereka dan kita amat sangat berbeda. Terbukti ketika saya
dan afit
mencari sekolah minggu disana. Katanya dekat, eh..ternyata diatas
gunung. Mana
harus manjat tebing dan pagar pula. Dan pulangnya, afit sukses terjatuh.
Maaf
ya Afit. Tapi dengan begitu, saya jadi sadar kalau ternyata masih banyak
orang-orang diluar sana yang kehidupannya lebih susah dari saya.
Di
KKN itu, nda seruh kalau nda ada cinta-cintaan. Nah, itu juga yang terjadi di
Walenrang. Banyak yang suka-sukaan, tapi yang muncul ke permukaan Cuma
beberapa. Misalnya cowok di desa Saragi yang suka sama cewek di poskoku. Rajin
sekali sms, tapi gara-gara itu, sempat nda mau masuk ke poskoku. Jadi kalau mau
nge-print, pasti temannya ji yang masuk. Si *tittttttt, nunggu di luar rumah
samping poskoku saking malu-malunya ketemu dengan temanku. Ckckck. Bahkan
ada juga teman di poskoku yang pacaran sama cewek posko sebela. Semoga
hubungannya panjang umur ya kordes ;) *upss. Dan, ada juga yang “kagum” sama
teman poskonya tapi malu bilang-bilang. Pantasan, kalau KKN semua orang mengaku
belum punya pacar, pas di stalkingin FB and twitternya, baru ketahuan kalau
sudah ada yang punya -___-"
Yang
paling asyik dan unforgettable di KKN adalah ketika pagi-pagi bisa
mendengar
suara air di bendungan depan poskoku, ketika posko kecamatan jadi rame
karena
kedatangan teman-teman dari posko lain ataupun kecamatan lain, ketika
baca
komentar teman-teman di buku tamu kami, curhat-curhatan dengan Afit dan
Nisha,
ketika dengar adik fikri manggil teman-teman cowok di posko dengan
sebutan”om”,
ketika masak bertiga didapur sambil berurai air mata cuma gara-gara
potong
bawang, ketika saya dijebak oleh teman-teman untuk menjadi penyanyi
elekton di dusun sebelah dan harus menahan malu, jalan-jalan ke
bendungan dengan penghuni posko Bulo, Ke pasar ber-7,
berkunjung ke posko-posko lain, dan tentunya ngitung-ngitung duit yang
bukan
milik saya.
Too
much story to tell here. Pokoknya, saya bersyukur sangat karena bisa
sekecamatan dengan mereka. Terdiri dari pribadi dan karakter yang
berbeda - beda, tapi justru itu yang membuat cerita KKN kita berwarna di
Walenrang. Ada
yang awalnya kalem tapi ternyata aslinya tukang ribut, ada
yang mirip bapak uztad, ada yang malas-malas puasa, ada yang suka ngemil
pake
asap, ada yang heboh setiap cerita, ada yang unyu-unyu, ada yang
pendiaaaaam, ada
yang susah move on dengan logat marosnya, ada cowok tapi manja beud, ada
yang
suka moody-an, ada yang hyper aktif, ada yang jahat dan sering mem-bully
posko kecamatan, ada yang heboh saat nelpon dan mandi , ada yang suka
cukur rambut di salon Junet, ada
yang suka nyanyi-nyanyi nda jelas di kamar, ada cewek yang lebih tangguh dari cowok, ada yang cerewetnya minta ampuun, ada
yang sering skali bilang kata “hiks hiks”, ada yang narsis tingkat dewa, ada yang rajin skali pulang pergi
mksr, ada yang ngefans sama seseorang tapi diam-diam, ada
cowok yang cerewetnya lebih daripada
perempuan, ada cowok yang mandinya lebih lama dari cewek, ada yang rajin
skali
ke masjid, ada yang malas ke gereja, ada yang nda mau pulang KKN gara"
naksir sama kembang desa, dan ada yang %$#^& *undetectedable
Maaf
kalau selama KKN dan setelah KKN
ada ucapan atau perbuatan Tiwi yang kurang berkenan di hati kalian. Dan
terima kasih karena telah menjadi bagian dari cerita KKN saya. Love you guys :* Jangan lupa sama tiwi yaaa :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar