Kring..kring !!
Ringtone hp saya tiba – tiba berbunyi. Dengan stengah sadar saya merabah –
rabah tempat tidur saya berharap menemukan sebuah benda persegi yang menjadi
sumber bunyi. Namun, karena tak ketemu juga dengan itu barang akhirnya saya
memaksakan diri untuk membuka mata. Dan akhirnya tuh HP ketemu juga, tepat di
ujung empat tidurq. Cukup 1 tendangan stenga sadar dari diriku, si hp mungkin
sudah jatuh telentang tak berdaya di lantai kamarq. Syukurnya malam kemarin
saya mimpi lumayan indah jadi tidak ada gerakan – gerakan tambahan yang saya
lakukan.
“Uhh, sapa
sih yang sms subuh2 gini ??”, saya
segera meraih si HP, dan membaca isi pesannya. Ternyata ucapan selamat hari
minggu dari seorang teman SMA duluh. Saya tersenyum, dan berniat melanjutkan
tidur karena hari masih gelap tingkat nenek moyang dewa. Namun belum sempat
diriku memejamkan mata, melanjutkan mimpi yang terpending itu. Tiba – tiba mata saya menangkap dua pasang angkah di
pojok kiri bawah si hp. Saya sontak kaget !!!! Astagaaa, ternyata sudah jam
09.30 AM. Ottekeeeee *sok korea – koreaan. Saya lupa kalau ternyata kamar saya
tidak mengenal kata siang. Letak geografisnya yang g’ banget mengakibatkan
kamar saya selalu gelap segelap malam. Tanpa lampuh, kamarku tidak akan hidup
sama seperti Ria ( my best friend ) yang nda bisa tenang kalau belum lihat
wajah personel 2PM dalam sehari atau Jay ( my best friend ) yang nda akan
merasa hidup kalau belum dengar suara Kaka ( football player ) nyanyi. Ya,
sepertinya penjelasan tentang kamar saya sudah terlalu melebar. Okay, mari kita
focus ke masalah telat bangun tadi.
Ya, singkat
cerita saya tetap melaksanakan schedule saya yang seharusnya dimulai pada pukul
07.00 AM yaitu cuci piring, nyapu, ngepel, luluran, mandi, dan kerja tugas
sampai poge’. Di mulai dari mencuci piring yang sebenarnya hanya berjumlah 2
buah, dilanjutkan dengan menyapuh kamarku yang tidak besar – besar amat. And
the last is ngepel lantai kamar. Nah, itu rencana yang sesuai schedule. Tapi
ternyata tidak demikian adanya pemirsa – pemirsa. Ternyata setelah saya membuka
pintu kamar, saya mendapati ruang makan, dapur, ruang tamu yang amat sangat
kotor. Bungkusan mie instan di atas meja, jejak sandal yang menempel dilantai,
sampai jejak kaki kucing juga ada. Ampuuuun deh, kalau udah liat kamar bersih
tapi diluarnya ternyata masih kotor banget.
Dan entah
kemasukan jin dari mana, hati saya mulai berkata – kata sendiri “tidak mungkin
saya mengharapkan orang lain membersihkannya”. It’s our home ! So, dengan
menguatkan hati dan tekad saya pending duluh acara lulurannya. Saya meraih sapu
di ruang tamu yang sepertinya kegirangan karena sudah sekian lama tidak
digunakan.
Menyapuh…menyapuh…menyapuh…masih
menyapuh…terus menyapuh. Ahhhh, sampai encok nih badan. Keringat mulai
bercucuran, tapi semangat saya belum habis. Ya, selama lagu Crushnya David
Archuleta masih mengalun di kamar saya. Semangat saya tidak akan padam.
Berlanjutkan ke acara mengepel…mengepel…mengepel…masih mengepel…terus mengepel.
Bahkan mengepel lebih melelahkan dari menyapuh tadi karena harus bolak balik kamar
mandi untuk cuci si kain pelnya.
Tapi perjuangan
saya, membuahkan hasil. Setelah bertarung mengalahkan setiap noda di lantai, di
meja, dan di dapur akhirnya saya menang !!!!! Yeaaaaah. Sekarang semuanya
bersih. Lantai mengkilap, harum, dan tanpa noda setitikpun. Hm, kok jadi serasa
iklan pembersih lantai yaa >_<” Ya,
sisa satu yang belum bersih, yaitu saya sendiri. Akhirnya acara luluran saya
bisa dihelat juga. Satu hal yang saya simpulkan adalah ternyata debuh di
ruangana yang saya sapuh tadi lebih
banyak dari yang saya lihat. Terbukti dengan hasil luluran saya yang
tiiiiiiiiiiiitt *ya u knowlah. Hehee. Slesai luluran, langsung mandi.
Akhirnya saya
bersih, kamar bersih, rumah bersih,
semuaa bersih J
Sayapun bisa mengerjakan tugas saya dengan lebih bersemangat.
Itu kisahku di hari minggu, apa
kisahmu ?????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar