Pages

Rindu untuk sahabat

Sabtu, 28 Januari 2017

Hai, bagaimana kabarmu disana ? Ku harap kau bahagia. 

Sebulan, 2 bulan, berbulan-bulan...entah berapa lama kita tidak bersuah. Ada begitu banyak kesempatan untuk kita bisa berjumpah, tapi semuanya berlalu begitu saja.
 
Aku rindu sahabatku, tempatku berkeluh bahkan keluhan yang tidak pernah ku sampaikan pada telinga-telinga yang lain.
Aku rindu sahabatku, yang selalu mengulurkan tangannya ketika tidak ada tangan-tangan lain yang bisa kuharapkan.
Aku rindu sahabatku, yang menemani kakiku melangkah ke rumah Tuhan dengan hati yang damai dan penuh kerinduan.

Bukan bagianku menghakimi pilihan-pilihan dalam hidupmu. Itu satu pelajaran yang baru kupahami akhir-akhir ini. Dan aku tidak akan minta maaf untuk itu. Anggap saja itu bagian dari luka hati seorang sahabat yang merasa kehilangan karena  menyayangimu. 

Kau tau ? Aku benci kata "mau diapa lagi" sebesar benciku pada kata "pasrah". Karena dengan begitu aku tidak punya daya untuk melakukan sesuatu, aku tidak punya daya untuk berjuang selain hanya menerima saja. Tapi terima kasih, kini aku sadar...ada hal2 yang berada diluar jangkauanku. Hal-hal yang tidak akan pernah bisa ku ubah. Salah satunya adalah ketika sahabatku memilih jalan yang akan ia lalui. Kini aku hanya bisa diam menatap langkahmu meninggalkan "kita" 

Sahabat, aku tau perjalananmu tidak mudah...tapi aku tau kau tegar, setegar ketika kau mengambil langkah untuk pergi. Jauh sangat jauh.
Dan jangan pernah merasa sendiri, karena kau tidak sendiri. Ada orang-orang yang telah kau pilih untuk berada di sisimu bukan ? 

Untuk sesekali, aku pun akan bertutur pada Sahabat sejatiku tentangmu. Kau ingat kan ? Pribadi yang membuat langkahku dan langkahmu begitu seirama menuju rumahNya. Ya, aku akan memohon padaNya agar ia menjagamu. Dia mengasihi aku tanpa syarat, dan akupun dituntutNya untuk berlaku demikian pada yang lain, padamu juga. Aku percaya, Dia pasti akan menjagamu. Karena aku menyayangimu. Karena kau sahabatku. 

Jalanmu, jalanku, masih panjang. Tetaplah kuat, jangan merasa sendiri lagi.

Source : Google.com

Dear our beautiful bride

Rabu, 18 Januari 2017

Now playing : Over and over again - Nathan Skyes

Dear our beautiful bride,

Menikah, 1 kata yang belum belum benar2 penting untuk dibicarakan pada masa putih abu2 kita. Mungkin karena kita berpikir hal itu masih akan sangat lama terjadi. Kami pernah mendengarmu berucap betapa kau berharap bisa menikah di usia 25 tahun. Entah itu hanya ucapan sesaat...namun sepertinya Tuhan di atas sana benar2 mendengar dan menunggu waktu yg tepat untuk mewujudkan salah satu mimpimu itu.

14 Januari, kami percaya itu hari yang Tuhan pilih bagimu. 14 Januari, kau (maapp) siswi sma yg dulunya kelaki2an (suka karate, basket, naik motor kmna2 sampai beberapa kali jatuh dri motor bahkan sampai amnesia) menjadi seorang perempuan yg begitu cantik bukan hanya dengan pakaian indah yg kau kenakan melainkan senyuman bahagia saat berjalan menuju altar bersama laki2 yg sangat kau cintai.
Selamat menempuh hidup baru sayang. Dan terima kasih, untuk pelajaran sangat penting yang kau tanamkan di benak kami sahabat2mu. Pelajaran bahwa menikah bukan hanya berkisah tentang seberapa mapan kita untuk menghadirkan pesta yg maha mewah namun juga tentang seberapa kuat seseorang berjuangan dan bersabar dalam mempersiapkan hari pernikahan itu. Pelajaran bahwa menunggu seseorang yg sempurna hanyalah pekerjaan yg membuang waktu, mencintai seseorang yg tidak sempurna dgn cara yg sempurna itu yg kami lihat darimu. Dan ya, itu memang tindakan paling bijaksana dari mu yg punya kuasa besar untuk membuka pintu hati Tuhan sehingga menjadikan dia milikmu hingga maut memisakan.

Sekali lagi, selamat angelinaaaaa...akhirnya kau bertemu dengan laki2 terbaikmu. Kami berdoa semoga pernikahannya Angel senantiasa diberkati Tuhan dan dipenuhi dengan kebahagiaan. Amin.

We love you Angelina
Grebek pengantin di kamar hotel

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS