Pages

Tuhan dan Aku yang terbatas

Kamis, 10 November 2016

Ciptaan Tuhan (source : google.com)
 Nama, segalah hal di dunia ini tentu punya nama. Coba lihat di sekelilingmu, tidak ada satupun yang tidak punya nama. Bahkan butiran-butiran halus hampir tak terlihat yang menempel di sudut jendelamu pun punya nama, debu. Ya, manusia memang ahli dalam membuat suatu konsep agar segalahnya punya arti. Mungkin kalian yang puitis lebih suka menyebutnya makna. Dan bagi kalian yang teoritis, definisi merupakan hal paling tepat. Tapi bagiku mereka sama saja.

Bagaimana dengan hal yang tidak berwujud seperti Tuhan ? Bagaimana kita mengartikannya ? Pertanyaan ini memang begitu klasik. Sama klasiknya mungkin dengan pertanyaan "apakah Yudas benar2 penjahat atau justru seorang pahlawan ?" Pertama kali mendengan pertanyaan-pertanyaan ini aku sungguh bingung. Satu-satunya hal yang timbul dibenakku adalah ada atau tidak adanya Yudas misi Allah melalui Yesus Kristus untuk menebus dosa-dosa kau dan aku tetap akan tergenapi. Thats it ! Cuma sampai disitu. Setelahnya saya tetap merasa bodoh karena masih bingung. Satu pertanyaan terjawab timbul pertanyaan yang lain. -_-"

Bahkan ketika memejamkan mata hendak tidur, pikiranku masih mengawang-awang tentang pertanyaan tak berperasaan yang sukses membuatku tidak merasa ngantuk ! Kemudian ku temukan jawaban yang setidaknya benar menurutku sendiri...tapi bisa saja salah besar bagi orang lain. Namun setidaknya, jawaban itu membantuku bisa tidur dengan pulas setelahnya. Kita menggunakan logaritma untuk suatu bilangan yang terlalu rumit untuk dihitung. Kita menggunakan lambang "angka delapan terbalik" untuk mendefinisikan suatu bilangan tak terhingga. Bahkan untuk mengukur jarak benda2 luar angkasa sampai ke bumi kita mesti menggunakan kecepatan cahaya karena jaraknya yang terlampau jauh, bagaikan hatiku dan hatimu, eh salah fokus *kemudian minum aqua*

Tentang Tuhan, kita menyebutnya Maha kuasa, Maha pengasih, Maha mengetahui, bahkan Maha Dahsyat. Ada kata "Maha" untuk menggambarkan bahwa kuasaNya, kasihNya, pengetahuanNya, dan kedahsyatanNya berada pada posisi tertinggi. See ?? ada beberapa hal tak terbatas yang sulit kita definisikan secara pasti karena melampaui akal kita sebagai manusia. Arti dari Tuhan adalah salah satunya, dan juga jalan pikiranNya. Merujuk pada firtu, Roma 11:33 mengatakan bahwa keputusan dan jalan Tuhan tidak akan terselami. Tempatkan Tuhan sebagai sang pencipta dan kita sebagai ciptaanNya, bagaimana mungkin kita bisa menggambarkanNya secara pasti.

Bagi seorang awam sepertiku, memberikan definisi bagi Tuhan dan berusaha berlogika untuk menilik jalan pikiranNya sama saja dengan aku mendambakan punya badan super slim kayak kendall Jenner, I.M.P.O.S.I.B.L.E ! Padahal Tuhan tidak terbatas, Tuhan itu Maha. Kau mungkin mulai bertanya, bagaimana diriku mengaku mengenal dan menyembah Tuhan yang definisinya saja tidak dapat kutuliskan. Kau dan aku punya iman bukan ? Itu bukti dari segalah sesuatu yang tidak kita lihat. Seseorang yang mengimani Tuhan, tidak akan diporak-porandakan dengan pertanyaan itu karena dia mengenal Tuhan dengan baik lewat imannya.

Tidak bisakah kita melonggarkan sedikit saja tali kekang itu dan berhenti sejenak dari aktivitas mendefinisikan ini dan itu. Lihatlah warna jinggah pada senja, tidakkah kau menemukan Tuhan dibalik keindahanya? Atau taburan bintang-bintang di langit, adakah manusia sanggup merancang mahakarya semacam itu, dan jika kau belum juga menemukan Tuhan disitu, bukalah google, cari tau betapa luasnya semesta dan kau akan terheran-heran dibuatnya. Jika kau masih bingung juga, ku tanya kau sekali lagi..pernahkah kau jatuh cinta pada seseorang dan orang itu balas mencintaimu ? Bagaimana rasanya ? Menurutmu siapa yang bisa menciptakan perasaan seindah itu jika bukan Dia. Semoga perumpamaan itu lebih mudah dimengerti. Dan maafkan aku jika harus menggunakan perumpamaan itu disaat dirimu belum pernah merasakannya, aku pun tidak. Oh, mungkin kita jodoh *minum aqua lagi*

Maafkan pikiranku yang terlalu sederhana ini. Setelah membaca tulisan ini, kau mungkin tetap akan bertanya mengapa Tuhan menempatkan pohon terlarang di taman Eden. Ya...masing2 kita punya cara berbeda untuk memahami Tuhan. Tidak apa, setidaknya aku bisa tidur nyenyak dan ku harap kau pun demikian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS