Pages

Pilih mana, dikejar setan atau dikejar deadline ??

Selasa, 22 Mei 2012

Hm..kalau disuruh memilih, apa yang akan kalian pilih antara di kejar setan atau mendingan di kejar deadline. Bagi saya dua hal ini merupakan hal yang menyeramkan. Tapi tetap saja jika disuruh memilih, mungkin saya akan lebih memilih di kejar setan dari pada deadline. Mengapa demikian ?
                Selama tiga hari, saya mengikuti pelatihan Timelines yang merupakan salah satu pelatihan yang ada di KOSMIK ( Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi). Pelatihan ini dihelat pada tanggal 18 hingga 20 Mei. Pelatihan yang bertema “Bring the words out” ini sebenarnya merupakan pelatihan yang lebih terfokus dalam hal jurnalistik  misalnya seperti menulis berita, melakukan wawancara, hingga membuat berita itu dalam bentuk buletin.
                Peserta Timelines tahun ini berjumlah 21 orang mahasiswa komunikasi Unhas yang terdiri dari 8 orang angkatan 2010 dan 12  orang dari angkatan 2011. Kami dibagi ke dalam 4 kelompok dimana tiap kelompok harus memiliki nama majalah masing – masing, dan majalah itu nantinya harus berjumlah 36 halaman. Saya dan teman kelompok saya sepakat untuk menamai majalah kami dengan nama LOSARI.
Setelah setiap kelompok mengadakan rapat redaksi, keesokan paginya tepat jam 8 saya dan anggota kelompok segera bergegas ke TKP yaitu anjungan pantai Losari. Kami diberi waktu untuk meliput hingga jam 12 dan setelah itu kami harus mengolah hasil liputan itu ke dalam bentuk berita dengan deadline pada jam 5 sore. Dan dari situlah kegalauanku bermula.
Sesampai di anjungan, situasinya ternyata tidak seramai yang kami bayangkan. Anjungan tampak sepih, dan hanya beberapa keluarga ataupun remaja yang lalu-lalang di sekitar pantai Losari sembari mengabadikan moment di salah satu Ikon kota Makassar itu. Namun, hal itu tidak membuat kami menyerah. Kami pun mulai mencari berita seputar hari liburan selama kamis hingga sabtu . Banyak tantangan yang kami hadapi, mulai dari orang yang enggan memberikan informasi tentang liburan mereka, memberikan jawaban seadanya, dan banyak lagi tantangan lainnya.
Kelopmpok LOSARI
              
  Namun setelah bersusah paya dan berpanas – panas ria. Informasi yang kami inginkan segera terkumpul dan harus segera diolah dalam bentuk berita. Setiba di BLKI (tempat Timelines berlangsung), tanpa cuci muka kami segera mengolah informasi – informasi tersebut ke dalam bentuk berita. Saya yang bertugas sebagai layouter di kelompok itu, berusah mengotak – atik photoshop di laptop saya. Sebenarnya, lebih baik jika menggunakan Corel Draw tapi karena berhubung saya tidak tau cara menggunakan barang itu, maka saya harus bersusah ria dengan photoshop. Waktu berjalan begitu cepat, namun belum ada tanda – tanda bahwa majalah kami akan jadi tepat sesuai deadline yang ditentukan. Dan berhubung saya belum terlalu mengerti tentang pembuatan layout suatu majalah, sayapun mulai pusing tujuh keliling. Penyakit panikan saya mulai kambuh ketika jam di laptop saya telah menunjukkan pukul 04.00, padahal majalah atau yang lebih tepatnya disebut bulletin itu belum juga rampung 50%.
                Walaupun kami telah berusaha, bulletin itu belum juga jadi hingga deadline yang ditentukan. Semua peserta dikumpul di aula dan mendapat makian dari sang steering. Setelah ditatar selam 1 jam oleh sang steering, kami kembali diberi kesempatan untuk mengerjakan bulletin itu hingga jam 9 malam. Lagi dan lagi, kami harus berpacuh dengan waktu. Saya sebagai layouter kembali panik. Membuka laptop pun rasanya mau muntah. Saya bosan melihat photoshop. Sangat bosan ! Sepanjang hari saya sudah berkutat dengan photoshop itu dan lagi – lagi saya harus melihatnya. Sementara layout bulletin kelompok yang lain mulai rampung karena menggunakan Corel, layout bulletin kelompok saya masih flat – flat saja. Ya, kalian mengertikan betapa rempongnya si photoshop itu dengan layer – layernya yang bikin gila. Sementara Corel lebih praktis. Hehee ( Teori pembenaran ).
                Waktu yang makin cepat berlalu membuat saya makin panic dan tidak tau harus berbuat apa. Belum lagi gangguan dari senior dan panitia – panitia yang selalu mengingatkan bahwa waktu segera mendekati jam 9. Dan akhirnya majalah kami setengah matang juga. Walaupun hanya 18 halaman yang bisa kami kerjakan, kami segera mencetak hasilnya.
                Dua kelompok berhasil membuat bulletin dengan isian 36 halaman ya walaupun isinya kebanyakan hasil googling. Sementara dua kelompok lainnya hanya mampu menyelesaikan 18 halaman dengan layout yang amburadul dan tentunya salah satu dari kelompok itu adalah kelompok saya. Steering kembali berkoar – koar dengan sejumlah makian yang menyejukkan jiwa. HIks. Laptop saya lowbat begitu juga dengan saya. Saya tidak sadar kalau ternyata saya belum cuci muka, mandi, ataupun makan.
                Hari terakhir Timelines, panitia menginstruksikan kami untuk segera ke aula dan lagi – lagi harus membawa laptop dan perut saya mulai mulas. Saya tau bahwa lagi dan lagi kami harus berkejar – kejaran dengan sang waktu. Dan benar saja, sesampai di aulah kami di haruskan mengulang (bukan memperbaiki) majalah kami hingga jam 1. Dengan jiwa yang masih setengah sadar, saya dan teman kelompok saya segera bersatu untuk melawan sang waktu. Karena menggunakan Photoshop agak lama, teman kelompok saya juga membantu dalam hal layout agar majalah selesai tepat sesuai deadline dan idak lagi mengecewakan sang steering. Belejar dari pengalaman sebelumnya, saya lebih memahami pembuatan layout majalah yang ternyata harus dibuatkan  dami terlebih dahulu. Kalau tidak tau dami, langsung saja search di google. Lagi – lagi waktu begitu cepat berlalu, hingga saya menggunakan waktu makan siang saya untuk tetap berkutat denga photoshop itu. Kali ini saya agak lebih tenang ( sedikit ). Tapi lagi dan lagi waktu tidak berpihak pada kami. Majalah LOSARI tidak terbit sesuai deadline yang ditentukan.
                Akhirnya kami kecewa, steering kecewa, laptop dan photoshopku kecewa, semua kecewa. Kami mendapat predikat peserta tergagal selama Timelines diadakan. Ya, karena sudah diberik kesempatan 3 kali tapi tetap tidak mampu untuk menyelesaikan majalah itu tepat pada waktunya. Tapi saya senang karena banyak pengalaman berharga yang saya peroleh selama mengikuti kegiatan ini. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS